Sebenarnya, waktunya udah mepet untuk nulis waktu subuh ini setelah saya shalat subuh. Saya mau ngucapin selamat berpuasa!!! Akhirnya puasa saya tutup juga setelah 30 hari itu dijalanin dengan ikhlas. Sudah nggak terasa yaaa kalo kita selesai ngelaksanakan ibadah puasa sampai pada akhirnya hari ini sudah terakhirnya kita menjalankan puasa. Butuh satu tahun lagi kita menunggu puasa akan datang lagi. Saya mau cepat-cepat nulis karena subuh ini saya langsung pergi pulang kampung, karena di kampung, Tenggarong sana internetnya nggak ada! Ya, namanya kampung kan tradisional, modernnya sedikit. Jadi, berhubungan disini dirumah ada internetnya, jadi saya mau cepat-cepat nulis. Maaf ya, semuanya, karena saya buru-buru mau nulisnya, jadinya pasti ada errornya di dalam tulisan ini. Sekalian juga saya minta maaf kepada para pengunjung blog ini yang sudah setia membaca cerita-cerita random yang selama ini saya buat jadi cerpen, walaupun nggak bagus tapi saya suka dengan menulis cerita sebagai pemula. Mohon maaf lahir dan batin. Sekalian juga maafin yaaa kalo tulisan ini kurang sempurna, semata-mata cuman ingin silaturahmi sama kalian sebelum sekeluarga mudik ke kampung buat silaturahmi sama keluarga di sana, pake hati aja. Ditambah lagi, rumah nenek dan kakek yang aku tinggalin sebelahan dengan masjid, jadi bisa tepat waktu untuk sampai ke masjid situ. Coba lihat kalo udah telat, kita semua bakal duduk di luar teras masjid karena masjidnya kurang gede! Eh, luas yah? Gitulah, nggak kaya masjid di tempat tinggalku, Bontang. Kenapa saya nggak lebaran di masjid tempat tinggalku di Bontang? Karena nggak ada keluarga disini, cuman ada keluarga kecil tante-paman sama adeknya ibuku, itu pun semuanya pada ikut pulang kampung, karena keluarga besar pada ngumpul semua disana. Rumah disana bukan di Tenggarongnya, tapi rumah ini tinggal di seberang jalan menuju ke Tenggarong. Sebut saja desa 'Rempanga' Karena bingung harus ngomong apa. Kalo Tenggarong takut salah lagi, hah!!