Forget-Me-Not

Ketika ia masih tersenyum di balik kesedihan
Tetap sebagai senyuman yang bagiku merona
kala di setiap embun berjatuhan
Bagaimana aku membalasnya
Walau hanya sebutir biji bunga(matahari)
Ia pun masih tersenyum
Tetap senyuman lalu
Yang membuat kenangan kembali bangkit
Bangkit ketika ia merasa mernyala-nyala
Kadang ia terperusuk
Jatuh tak berdaya
Di saat mana ia terbaring
Di dalam kesakitan Kesakitan yang hanya di dalam batin
Lalu tersingkirkan oleh angin-angin keberangkatan
Membawa kesedihan yang membahana

Sanggup-kah aku melihatnya?
Melihat ia perhalan-lahan menutup mata
Di kala senja yang merona(lagi)
Dan, serpihan malam menatapnya

     .....

     Tolong, jangan lupakan aku!
     Aku masih ada disini,
     tersingkap di balik lembar dedaunan
     Kemarilah     

     Temui aku!



Pic. from [here]
*Terbuka*
@BayuID_

Rindu

Sudah lama, mungkin sudah bulan purnama
Kutunggu ia membalas tanyaku
Yang telah lama ku pasang
Walau hanya seindah pucuk
Tetapi, aku hanya ingin jawaban
Walau hanya sepetah kata
Itu sangat berarti dari
jawaban ... (mu)

Mungkin ini sudah akhirnya
Bahwa aku menduga ia membenciku
Di hari yang lalu, hingga kini
Bahwa aku menduga ia akan menyingkir dari hiruk - pikuk(ku)
dan diam beralasan sibuk ...

Ternyata salah ...

Aku salah menduga
Walaupun ku lihat waktu ia membalas temannya esok
Tapi hanya aku yang ditinggal jauh
Tak apa lah

Aku salah menduga

Ternyata ia membalas ucapanku
Memutar roda dari angka satu sejak aku bertemu denganya
Ternyata ia selama ini baik kepadaku
Aku kira ia membenciku

: Terlalu banyak pikiran.

Pic. from [here]
@BayuID_

Black Raison d'être - Inside Identity



INSIDE IDENTITY ibasho wa doko?

kanchigai ga haji da to ka
sunaosa ga itai to ka
dare ga nanto iou to
tadashisa nante wakannai ze
futsuu ni nagareteiku nichijou ni
muri shite najima se to
shizun jima ta kousei tachi wo
kanben nonde haitte ware

konna boku wo wakatte hoshii
iitai kedo ienakute
nande dare mo wakattekunnai no to
omou no zeitaku na no ka na? na no ka naa?

kanjyouteki na taiyou wa
netsu wo agesugite dou ni ka narisou
sakebitakute shou ga nai
gamushara ni motometeru IDENTITY

Bentar Lagi Lebaran! #2

Belum puasnya kita liburan lebih dari dua bulan itu. Seperti suatu hal yang tak pernah saya bayangkan dan tidak pernah saya duga akan terjadi. Liburan kenaikan kelas, ditambah setengah liburan di bulan puasa kemarin, plus-nya sama liburan lebaran (karena mudik untuk semua sisiwa di sekolah). Dimulai dari bulan Juli - Agustus. Seperti nggak lengkap kalo nggak bebas makan - minum di liburan bulan puasa itu. Mau ditambah liburnya di waktu setelah lebaran itu. Nggak tahu lagi di mana jejak - jejak sandalku yang hilang dua-duanya di masjid itu setelah shalat Tarawih di masjid bersamaan dengan kakakku. Kembali ke waktu bulan puasa aja ya!? Jadi, waktu itu beneran sandal aku dan kakakku itu hilang sepasang di jejeran sandal-sandal orang lain. Selalu hilang di malam hari. Untung nggak bajunya yang ilang. Gregetan baget sama maling yang nyuri sandal buat dimakan untuk bekalnya pada waktu buka besok karena nggak ada uang untuk beli es buah di warung yang dekat dengan toko mainan itu. Padahal sandal-sandalnya pada jelek-jelek. Itulah kenapa mata mereka sudah nggak jeli lagi. Karena di malam hari, rusak-robek-karatnya kayak nggak keliatan, jadinya keliatan kinclong di mata mereka. Gregetan banget sama maling yang nyuri sandal itu, pengen rasanya mau bacain surat Yasin (Nggak hafal, panggil orang pintar aja) biar panas. Belum puas juga!? Tenang, tenang Bayu. Rileks aja! Aku tahu, kalian juga ngerasa pernah dihilangin sandalnya dari para tangan jahil itu. Tapi, rasanya aneh kalo dibiarin begitu aja, aneh juga kalo kita jalan mau pulang ke rumah nggak pake sandal, jadi keliatan kayak orang gila (untung bajunya nggak robek-robek). Rasanya nggak mau kena sama beginian. Pasrah nggak tahu harus ngapain.

Bentar Lagi Lebaran!

Sebenarnya, waktunya udah mepet untuk nulis waktu subuh ini setelah saya shalat subuh. Saya mau ngucapin selamat berpuasa!!! Akhirnya puasa saya tutup juga setelah 30 hari itu dijalanin dengan ikhlas. Sudah nggak terasa yaaa kalo kita selesai ngelaksanakan ibadah puasa sampai pada akhirnya hari ini sudah terakhirnya kita menjalankan puasa. Butuh satu tahun lagi kita menunggu puasa akan datang lagi. Saya mau cepat-cepat nulis karena subuh ini saya langsung pergi pulang kampung, karena di kampung, Tenggarong sana internetnya nggak ada! Ya, namanya kampung kan tradisional, modernnya sedikit. Jadi, berhubungan disini dirumah ada internetnya, jadi saya mau cepat-cepat nulis. Maaf ya, semuanya, karena saya buru-buru mau nulisnya, jadinya pasti ada errornya di dalam tulisan ini. Sekalian juga saya minta maaf kepada para pengunjung blog ini yang sudah setia membaca cerita-cerita random yang selama ini saya buat jadi cerpen, walaupun nggak bagus tapi saya suka dengan menulis cerita sebagai pemula. Mohon maaf lahir dan batin. Sekalian juga maafin yaaa kalo tulisan ini kurang sempurna, semata-mata cuman ingin silaturahmi sama kalian sebelum sekeluarga mudik ke kampung buat silaturahmi sama keluarga di sana, pake hati aja. Ditambah lagi, rumah nenek dan kakek yang aku tinggalin sebelahan dengan masjid, jadi bisa tepat waktu untuk sampai ke masjid situ. Coba lihat kalo udah telat, kita semua bakal duduk di luar teras masjid karena masjidnya kurang gede! Eh, luas yah? Gitulah, nggak kaya masjid di tempat tinggalku, Bontang. Kenapa saya nggak lebaran di masjid tempat tinggalku di Bontang? Karena nggak ada keluarga disini, cuman ada keluarga kecil tante-paman sama adeknya ibuku, itu pun semuanya pada ikut pulang kampung, karena keluarga besar pada ngumpul semua disana. Rumah disana bukan di Tenggarongnya, tapi rumah ini tinggal di seberang jalan menuju ke Tenggarong. Sebut saja desa 'Rempanga' Karena bingung harus ngomong apa. Kalo Tenggarong takut salah lagi, hah!! 

Alone In The Dark

Pic. from [here]
Biarkan aku sendiri disini. Kau jangan menyapaku disini. Sangat gelap jika kau kesini. Pergilah! Jangan sampai kau terlahap dengan gelap juga. Aku pergi sembunyi agar kau tidak khawatir dan tidak ingin mengganggumu selama ini. Aku mau kau tetap baikan, walaupun aku pergi meninggalkanmu sendiri. Tapi jangan marah! Sudah kuberi tahu kan, bahwa sendiri itu nggak enak? Tapi, itu hanya berlaku buat kamu saja. Aku hanya kau tenang tanpa bersamaku, aku hanya tidak ingin mengganggumu, cuman itu saja yang ku harapkan. Tanpa aku, mungkin kau bisa hidup walaupun hanya sendiri. Aku tahu, kau pasti mencemaskanku sekarang. Tenanglah. Aku sudah jauh darimu. Tidak akan pernah lagi dekat disampingmu saat kebahagiaan itu sudah ada di sini, sudah kubawa sebagai belak untuk selalu mengingatmu dan tak akan pernah terlupakan Kegelapan yang membawa banyak gambaran mengerikan. Jangan kesini, terlalu berbahaya. Disini penuh dengan kekosongan. Dan hampa. Serta dingin. Tapi, disini membuatku terbiasa dengan gelap, di alam baka.