Beribu Kata Cinta

Pic. from [here]
Beribu kata cinta. Apakah 1 kata cinta kuberikan kepadamu, akankah kau tetap bersikap dingin kepadaku? Baiklah, aku akan mempergunakan beribu-ribu kata cinta kepadamu dengan rasa kasih sayang, agar engkau mau menjadi pendampingku. XD

Setiap kata-kata cinta pasti mengandung hal yang romantis, membuat orang yang membacanya menjadi tersipu malu, tapi ia tersenyum manis. Rasa hangat, suasana hangat, hati hangat, pikiran hangat, membuat ia menjadi tersenyum senang. Yap, cinta itu indah, bila kita memperlakukannya dengan romantis terhadap pasangan kita.

Sebuah pensil warna dengan 24 warna yang tergeletak di meja belajarku itu aku ambil. Lalu, ku ambil selembar kertas dari buku tulisku, setelah itu ku tulis sebuah kalimat di ketas itu, tapi tak memakai pensil biasa, tetapi memakai pensil warna-warni yang mengandung warna yang cerah di setiap ujung mata pensil yang siap untuk di tancap di kertas dan gerakan tangan terkendali.

Ku ambil beberapa pensil warna itu, ku pilih beberapa pensil warna yang saya ambil itu bewarna cerah. Satu-per-satu aku tulis di kertas selembar yang aku ambil tadi, dengan warna pertama warna merah, pink kemerahan, pink, orange kemerahan, orange, kuning keorangean, kuning, sampai seterusnya. Setiap kata-kata yang saya tulis itu sama. Yap, semuanya sama, tak ada yang sedikit berbeda dari yang lainnya, hanya saja warnanya yang berbeda, menghasilkan sebuah warna yang indah, seperti pelangi yang berderet-deret membentuk sebuah warna yang semula cerah-menjadi gelap pada bagian terakhir. Pelangi itu muncul sesudah hujan meninggalkan titik airnya. Akhirnya, munculah sebuah mentari dan di sampingnya pelangi yang melengkung seperti bando.

Aku mencintai seseorang. Seseorang yang berperilaku baik, aku suka padanya secara diam-diam, tak menyatakan perasaan langsung padanya. Aku hanya memandangnya dari jarak jauh, kulihat wajahnya lembut saat tersenyum. Setiap ia pergi kemana-mana, aku seringkali bertemu dengannya dalam jarak jauh, terus ku lihat gerak-geriknya dia. Mataku selalu berbinar-binar bersembunyi di balik tembok, semak-semak, dan tempat lainnya setiap kali aku melihatnya.

Aku malu dan ragu-ragu membilang langsung kepadamu. Aku menyatakan perasaan yang sebenarnya lewat kertas ini, dengan warna pelangi, Me-Ji-Ku-Hi-Bi-Ni-U. Ku simpan selamanya di rak mejaku, untuk selalu mengingat kamu. Iya, beribu kata cinta yang tiap sama kalimatnya. Aku harus bilang lewat kertas ini kepadamu, bahwa "Aku mencintaimu!"

Who, Am I?

#Dizzy
Pic. from [here]
Hal yang membingungkan setiap saya memanggil setiap keluargaku adalah kakak saya dan bapak saya. Karena, setiap saya memanggil pada salah satu orang. Misalnya saya memanggil kakak, saya panggil dengan sebutan kak!, dan jika saya memanggil kepada bapak saya, maka saya panggil dengan sebutan pak! Kedua kata panggilan tersebut, jika diucapkan dalam jarak jauh dan sambil berjalan ingin mendekati subjek tersebut, maka kedua kata tersebut akan seperti sama. Jadinya, kedua orang yang saya sebutkan tadi, akan menjawab panggilan saya secara bersamaan, bahkan kejadian ini kan terus berlanjut setiap saya memanggil kakak atau bapak saya. Dan saya akan mengatakan yang sebenarnya, bahwa saya memanggil yang sebenarnya.

Seperti contoh kegiatan saya sehari-hari...

Bayu : Kaaakk..!, kakak!
Kakak dan bapak : Apa?
Bayu : Kaak..!
Kakak dan bapak : Apa?!
Bayu : Bukan bapak, Bayu manggil kakak.
Bapak : Oh...

Spontan kakakku marah kepadaku.

Kakak : Kamu manggi siapa Bayu, kakak atau bapak!?
Bayu : Kakak kok, Bayu manggil kakak.
Kakak : Oh. Mau nanya apa?

Percakapan pun berjalan panjang, dengan tujuan akau bertanya kepadanya.

............................................................................................................

Itulah, anehnya, kakak dan bapak saya ini. Jelasnya saya memanggil kakak kok, kok malah Bapak juga yang membalas panggilan saya. Itulah, anehnya keluarga kami. Sama juga dengan sebaliknya, jika saya memanggil bapak saya dengan sebutan: Pak! maka kedua-duanya akan menjawab panggilan saya. Seperti contoh keseharian saya memanggil kakak atau bapak.

Love At Spring (1)

Maafkan Aku

Di Café ini, sore hari, kami berhadapan, aku dengan tatapan ke bawah disertai dengan wajah murung dan wajah menghadap ke bawah ingin memohon ampun kepadanya. Dia perempuan kesukaanku. Hanya dia saja yang wajahnya tak menghadap ke bawah, dengan tatapan tajam dengan wajah angkuh menghadapku, mungkin ada yang membuat ia marah atau kesal terhadapku. Dan ternyata, aku mempunyai kesalahan pada-nya, yang membuat ia marah seperti ini. Salahku adalah, aku memiliki banyak pekerjaan sampai sesibuknya, sampai-sampai aku tak mengunjungi atau memberi kabar kepadanya. Secarik kertas dan sebiji amplop yang berisi surat tanda ingat kepadanya atau mengirim lewat SMS dan menelepon pun enggan aku lakukan, karna sibuknya pekerjaan ini, aku terperangkap dalam kesibukan dunia saat ini.

Tiba-tiba saja, dia sedikit-demi-sedikit mengeluarkan air mata dengan sendirinya yang tak bisa ia tahan atau bahkan menghilangkannya, air mata itu mengalir terus tanpa henti dengan perasaan hatinya yang perih, sakit hati, marah pun bercampur aduk yang tak terkira. Dia menangis, mengusap air matanya yang berjatuhan.

Plug.. Plug… Plug ~ 

Bahkan, air mata yang mengalir terus itu ku lihat mengenai bibirnya yang tertutup untuk menahan tangisan yang dahsyat itu, agar semua orang yang berada di sekitar kami di Café ini tidak mendengar suaranya yang mendengung. Untung saja tidak mengenai telinga orang lain, dan kami beruntung, antara orang lain dan kami berdua berjarak jauh, jadi hanya kami berdua saja dengan sepi di sekitar kita, diibaratkan sepasang kekasih yang romantis. Tapi tidak, kami berdua serasa hubungan kami berakhir dengan tangisannya yang menggema, dan ikatan antar tali berdua kami ini putus tanpa ada pisau yang memotongnya. Entahlah, apa yang menyebabkan tali ini putus dengan sendirinya.

“JAHAT, kamu! Teganya kamu memperhatikanku, memberikan kabar saja tidak pernah, bagaimana kamu ini, kamu jahat sama aku, dan cinta kita berakhir sampai di sini saja. Sekarang, Kita PUTUS!” Dengan kata-kata terakhir yang bisa menusuk hatiku itu. Tiba-tiba, dia menamparku begitu saja, tak ada rasa belas kasih, dia benar-benar mengeluarkan amarahnya dengan ganasnya. Sehingga seperti seekor hewan buas yang menerpaku.

Hatiku serasa remuk, diremukkan olehnya. Hatiku terasa perih, perih habis disayat pisau. Hatiku sakit, seperti kakiku yang terbentur oleh jalanan yang bercorak kasar, dan menggores kulit tipisku, sehingga mengeluarkan luka kotor. Luka itulah yang menyebabkan hati dan perasaan diantara kita berdua sekararang terasa luka yang tak akan hilang di ingatan kita selamanya, sampai kita benar-benar melupakan kejadian menyakitkan ini.

Wajahku masih tertunduk lesu. Lalu, dia memutar tubuhnya 180 derajat ke belakang dan berjalan hingga sampai di tempat Halte yang dekat dengan Café ini. Taxi yang berhenti di hadapannya, dan langsung ia naik, dan pergi meniggalkanku. Aku tadi ingin meminta kepadanya untuk pulang bersama aku naik mobilku, emang, dia datang di sini hanya naik taxi. Tapi, malah sebaliknya, aku tak dapat bergerak berlari kepadanya untuk menanyakannya, mulutku tak dapat membuka untuk mengucap kata-kata, hanya diam seperti batu dan tak bersuara yang sedang ku lakukan.

Setelah itu, aku duduk kembali menikmati makanan dan minuman ini, tapi, aku tak bisa menganga untuk memasukkan makanan ke dalam mulutku, karena rasa sakit ini masih menguasai perasaanku hingga tak dapat dibendung. Aku hanya terdiam, menyesali perbuatanku, yang sekarang ini selalu berurusan dengan dunia. Dan dia memintaku untuk ke Cefe ini hanya untuk mengeluarkan amarahnya di sini, dan dia mengirim SMS itu kepadaku, dan aku terkejut, aku baru ingat bahwa aku mempunyai perempuan kesukaanku dan ku jadikan sebagai pacar.

............................................................................................................

Aku masih berada di Cafe ini, ku duduk dengan rasa masih sedih. Lalu, ku menoleh ke samping kanan, air laut bewarna biru, arus berjalan dengan tenang, gelombang menghantam tebing-tebing yang berada di dekatnya, serta suara angin deras yang sepoi-sepoi terngiang di telingaku, dan angin itu menerpaku, seperti berbisik kepada hatiku, dia berkata “Jangan sedih, lupakan hal itu. Suatu saat nanti, pasti engkau berbaikan dengannya.” Itulah bisikan si angin yang terngiang di telingaku, perasaanku seperti itu, kalo diibaratkan sebagai Konseling Cinta. Hahaha...! Semoga saja ada orang yang seperti itu, ku selalu curhat tentang kegalauan ku hari ini kepadanya, dan selalu menasihati aku.

Beberapa saat kemudian, awan putih menggumpal seperti kapas terbang. Yap, aku selalu memikirkan awan seperti kapas terbang, yang jika terisi air akan mengembang, dan begitu juga dengan kapas, dia menyerap air yang semula menjadi ringan, karena ada air menjadi berat. Kedua-duanya mempunyai prinsip sama, yaitu jika diperas, keluarlah air yang banyak, dan benda putih itu menjadi kering. Yap, begitulah, sekarang awan putih menggumpal itu mengeluarkan airnya. Entahlah, siapa yang memerasnya, dan itu kuasa Tuhan, dialah yang mengatur segala alam semesta ini. Keluarlah rintik-rintik air hingga lama-kelamaan menjadi deras, suara rintik-rintik itu terngiang di telingaku juga, dan mataku untuk melihat keadaan sekitar menjadi kabur seperti embun di pagi hari, suhu ini juga sekarang menjadi dingin atau sejuk. Aku tidak membawa jaket, terpaksa mau-tidak-mau harus mengorbankan diri untuk menahan kedingingan yang meyerang tubuhku ini.

Titik air itu yang menjadi deras seraya dengan air mataku yang mengalir, dan aku tak menyadarinya, ku ambil secepatnya tissue yang sudah disiapkan di meja makan itu. Air mata ini terus mengalir, walaupun tetap di serap dengan tissue ini.

............................................................................................................

Ku gerakkan kedua tanganku ini sampai menyentuh kedua-duanya, lalu gesek-gesekkan kedua tangan yang menempel itu secara naik-turun-naik-turun dan seteruslah. Terbentuklah sebuah kehangatan di kedua tanganku ini, segera ku tempelkan ke samping kiri dan kanan pipiku, menjadikan suasana ini menjadi hangat. Hmmmmh... Hangatnya!

“Oh, iya, aku harus segera pulang dan kembali ke rumah!” Sampai-sampai aku lupa, ternyata aku masih berada di Cafe.

Aku langsung ke kasir untuk membayar makanan dan minuman ini. Setelah selesai membayar, aku langsung lari secepat mungkin ke mobil.

Aku sampai di rumah. Masih termenung mengenai hal tadi diantara kita berdua. Aku mencari ide untuk berminta-maaf kepadanya, tapi dengan cara apa agar kita bisa berbaikan? “Oke, sekarang aku sudah ingin berubah, ingin mengulanginya dari awal, dan aku tidak mau terjerat lagi dalam kesibukan ini, aku harus berubah sekarang dengan segala upaya, aku harus mengingat dia.”

............................................................................................................

Oh iya! Aku teringat sesuatu, salah satunya adalah dengan mengirim surat ke dia yang berisi permintaan maaf. Aku segera mengambil secarik kertas dari laci mejaku dengan segala buku-buku favoriteku yang sering aku baca, dan juga ku ambil pulpen tinta hitam yang terletak di halaman-halaman buku terselip di situ. Satu lagi, aku mengambil satu amplop dalam satu pak yang terletak di lemariku. Ku tulis suratnya dengan rapi, dan jadilah sebuah surat permintaan maaf ini kepadamu, aku ingin berubah bukti sebagai tanda kasihku kepadamu lewat surat ini...

Akhirnya selesai. Ku simpan surat itu ke dalam amplop, tapi dengan lipatan kecil agar pada saat masukkannya menjadi muat. Habis itu, ku tulis lagi amplop itu dengan namaku, agar dia mengetahui surat ini dari aku. Aku berharap, semoga dia akan membacanya dengan hati yang tenang.

Surat ini segera ku bawa dengan kendaraan bermotor. Pada malam ini, udara diluar terasa dingin, dengan cahaya bulan yang sedang menampakkan wajahnya di malam hari ini. Aku memakai jaket, dan duduk di pangkuan motor ku, dan lampu motor ku nyalakan agar jalanan terlihat jelas. 

Sampailah di depan rumahnya. Rumah yang mewah, dengan rumput-rumput hijau dan tumbuhan lainnya, menjadikan halaman depan rumah itu terlihat indah. Lalu, ku secepatnya memasukkan surat itu ke dalam kotak surat yang terletak di dekat pagar rumah itu, dengan membaca bismillah.

Bismillahirohmanirohim ~
Semoga surat ini diterima dan dibalas  olehnya ~
Amin ~

Tanpa berpikir surat itu akan secepatnya diterima olehnya, aku langsung menaiki motor ku dan langsung meninggalkan rumah-nya yang mewah itu.

Sorry, my baby :(
Pic. from [here]
Bersambung~

Pisang Keju

"Dek, cepat, belikan mamak keju di toko depan gang!" Ibu menyuruh saya untuk membelikan keju kraft yang terletak di depan gang saya. Saya tak menjawabnya "Ya!", tapi langsung melupakan browsing internet dan segera pergi ke tujuan, dengan menggunakan sepeda. Ku kayuh dengan cepat, seperti roll. Tak lupa uang dari ibu saya untuk membelikan barangnya. 

Sampai di tujuan. Saya masuk ke tokonya untuk melihat kemasan keju yang sedikit tak terlihat, saya memilih keju kraft. Saya ulurkan tangan kanan untuk mencapai keju tersebut yang saya inginkan, yang terletak di sudut toko tersebut, lalu saya dapatkan, dan memberikannya kepada pemilik toko itu untuk membayarnya. Ku ambil uang dari ibu saya dari kantong celana saya yang di bagian kanan. Setelah membayar, saya mengucapkan terima kasih tapi tak senyaring mungkin. Saya menaiki sepeda yang saya tungganging tadi, dengan secepat kilat, saya pun akhirnya sampai di rumah saya.

Ku taruh sepeda itu berdempetan dengan motor ibu dan kakak saya, walaupun saya masih belum bisa menaiki kendaraan motor kedua itu. Saya hanya sekali pernah diajak belajar, tapi, setelah lama berlalu, saya malah tidak pernah lagi belajar bermotor, yang sekarang saya gunakan ialah sepeda, yang selalu menemani saya menjelajahi jalanan, hanya dengan mengayuh lelah.

Setelah sandal yang saya pakai tadi, saya menyimpannya ke rak sandal yang berada di luar rumah, setelah itu masuk ke dalam rumah, dan menutup pintu. Keju itu langsung saya berikan kepada ibu yang sedang sibuk membuat pisang berukuran kecil dalam jumlah banyak, untuk dibuat pisang keju. Hmmm... Enaknya pisang keju! Banyak-in aja lah kejunya habis di parut, biar makin lezat... 

Semua bahan sudah ada, yang terdiri dari gula palm, susu kental manis coklat, parutan, pisang, dan bagian yang terpenting (Istimewa) adalah keju, si manis sehat. Tapi, ingat, jangan makan terlalu banyak, bisa bahaya lho! 

Pisangnya selesai digoreng, dan ditiris sebentar, agar minyak tak ada lagi menempel pada pisang goreng. Ibuku menyuruh saya untuk menghiasi pisangnya, dengan semua bahan itu. Memang, ibu saya tidak mau menghiasinya, makanya hanya saya yang di persilahkan untuk menghiasinya, agar kerjaan ibu saya tidak serepot mungkin, hanya untuk membuat pisang saja. Tapi, saya terima, saya juga ahli menghiasi pisang, malah, keju itu saya tambahin lebih banyak, biar lezat. 

Saya masih meninggalkan browsing internet. Saya mengambil semua bahan tersebut dari dalam kulkas. Saya amparkan bahan-bahan itu di meja makan, dan saya membuka tiap kemasan, tak lupa, saya bagi menjadi rata semua pisang itu ke dalam piring besar. Karena, yang satu untuk pisang original, yang satu juga pisang keju. Pertama, saya hamburkan susu kental manis ke pisang. Kedua, saya hamburkan gula palm warna coklat tua ke pisang yang sudah dilmuri susu coklat. Dan ketiga, yang istimewa, saya parut keju yang saya beli tadi ke pisang yang sudah dilamuri susus coklat dan gula palm. Tapi, saya merasa sial. Saya teringat kakak saya nggak terlalu suka sama keju yang banyak, katanya kecut. Ya sudah, saya laksanakan saja.

............................................................................................................

Pisang keju sudah jadi, saya ambil satu-per-satu pisang keju itu bersama keluarga saya, pisang keju dihidangkan dengan senyuman tulus, hasil kerja antara saya dan ibu tercinta, selalu membantunya dengan tulus senyuman yang terindah untuk ibu. Semua yang memakannya pasti akan melengkungkan bibirnya ke atas, merasakan rasa pisang keju itu terasa nikmat, seakan seperti moment yang tak terlupakan.

............................................................................................................

P.S: Ingat, kalo ibu kalian ada masak pisang, jangan lupa selalu sediakan keju, dan semua bahan yang saya sebutkan tadi. Terus, jaga keju agar tidak menjadi jamur karena lembab udara dalam kemasan keju, serta hindari keju dari hewan pengganggu (Tikus), karna dia suka makan keju. Yaa, seperti Tom `n Jerry. Yap, peliharalah kucing, agar tikus tak berani masuk ke dalam rumah, dengan tujuan mendapatkan keju yang tergeletak di meja makan yang tidak dimasukkan kembali ke dalam kemasannya. Don't Forget Friends... :)

Say Cheese! :)
Pic. from [here]

My Life, My Phone

Sudah berapa hari itu, saya beli hape lagi, hape Nokia Asha 311. Hape baru, yang pertama kali ditayangkan di TV Trans 7, mungkin kalo nggak salah, atau mungkin Trans TV?

Hape yang bagus itu, saya mulai tertarik untuk membelinya, terdapat berbagai warna. Akhirnya, untuk spertifikasi dan lainnya, saya buka aja langsung di webside Nokianya . Dlihat sudah complete, kepengen warna biru. Very cool guys... Birunya gokil, itulah warna kesukaanku, apa-apa selalu biru, dan mungkin tak akan pernah memilih warna suatu benda selain bewarna biru.

Saya tidak berani ngomong yang sekarang ini kenyataannya. Bahwa saya sudah punya hape 3! Yap, saya selalu tidak mensyukuri apa yang ada, saya ingin membuang perasaan ini sejauhnya, yang membuat aku berdosa atas segala kenikmatan ini, semuanya dari Tuhan

............................................................................................................

Terdiri dari dua hape. Hape kedua yang saya anggap itu masih kurang baik. Banyak sial yang ku alami selama membeli hape dari dulu waktu masih anak-anak dan sampai remaja ini. Hape pertama waktu SD, saya melihat iklan di TV, saya lihat iklan persembahan dari Telkomsel, meluncurkan hape baru yang bernama Nexian G521, G512, G5221, arrgggh...! bingung saya menjawabnya, masih dalam kebingungan nih, soalnya sudah lama saya beli.

Hape itu sekarang telah tiada, entah kemana perginya. Apakah aku menjualnya kepada pemulung, atau diberikan ke orang, atau juga dibiarkan di rumah tanpa seorang pun yang mengambilnya? yang jelas dipikiran saya terasa dibiarkan di rumah saya ini, tapi saya nggak tahu lagi dimana ia berada.

Hape itu saya nggak pake lagi, karna kerusakan pada cucu-an kabel data yang mau nyambungkan ke hape itu, kalian tahu kah? ada batangan kecil sekali, naah, itulah, yang menjadikan hape saya rusak, karena sering cabut-pasang-cabut-pasang dan seterusnya. Nah, akhirnya saya pergi ke counter hape yang dekat dengan ramayana. Selesai di perbaiki, dikembalikan ke saya. Saya terkejut, melihat micro SD yang tak menempel pada belakang hape ini. saya marah, dan semua keluargaku marah, kenapa yang punya toko hape itu tega sekali mencuri benda berharga semua hape. Licik sekali kalian, ternyata cucu-an hape-nya masih saja rusak. Jahattt!

............................................................................................................

Sekarang hape yang saya sebutkan tadi 2 hape. Hape pertama Mito 500, yang kuhusus buat main game. Saya tertarik membelinya, sama juga, gara-gara ngeliat iklan TV, yang dipegang sama Romi Rafael, terus di main game apa lah saya nggak tahu, nggak tahu lah, dia menangkan atau nggak. Terus yang bikin saya heran kepadanya sekarang, APAKAH DI BISA MAIN GAME HAPE ITU!? Haaa... Namanya juga orang dewasa, tentu ada yang bisa dan ada yang nggak. Mungkin, seorang pesulap pikiran, gaul juga dong, bisa main game. 


Dilihat dari pesulapnya. Pesulap menggunakan tak-tik (strategi) buat bisa menyulap ajaib, dan begitu juga, di game membutuhkan strategi kepada pemain untuk memenangkannya. Seperti contoh, yang sekarang sedang booming ini, namanya Angry Bird. Coba kalian mau memenangkannya, kalian harus menemukan titik kelemahannya, pada sasaran kalian yang mau ditembak, jangan langsung musuhnya, entar game over lagi. Caranya, cari tumpukan benda yang menutupi si musuh itu, tapi yang tumpukannya nggak terlalu banyak, alias sepi yang menutupi musuhnya, yang terdiri dari kayu, es, batu, dan lainnya, hal itu juga tergantung dengan Bird-nya yang sedang kalian gunakan. Jika burung merah kecil, es atau kayu, jika kuning, sasaran pada kayu, biru sasaran pada es, hitam bom sasaran pada batu, dan terakhir, merah besar mungkin sasarannya ke semua benda. Lho, kok malah nyambung ke angry bird? Oke, saya masih ngebahas tantanng koleksi hape saya ini.


Kerusakan hape Mito itu adalah sama, sama seperti hape sebelumnya. Nggak usah dibahas lagi ah? capek yang ngetik. Tapi, masih ada satu lagi nih!

............................................................................................................

Bukan nama hape lagi, sekarang saya membeli hape IPAD gadget! Woooww...! IPAD! layar besar sekaligus layar sentuh lagi. Gara-gara saya jalan bersama keluarga, kakak saya pingin beli laptop baru, jadi saya juga ikut. Dan alhasil, saya juga kepengin beli, jadi bisa sebanding. Mereknya ADVAN Vandroid T1C, saya mesti bingung, Vandroid itu apa yah? yang betul kan Android. Sialnya, versi android itu Froyo! itu kan versi lama, nggak level sama Ipadnya. Tapi, biarkan, itu nggak menjadi masalah. 

Setelah berlama gadget itu masih ada. Eh, tiba-tiba gadget itu kesenggol tangan saya secara tak sengaja, dan Bruk! gadget itu jatuh ke lantai, saya ambil masih keadaan terbalik, setelah di balik menjadi semula, layar LCD-nya retak. Arrggh..! Sial sekali saya, hanya hal sepele saja. Padahal, jarak antara kasur dengan lantai tak setinggi meja-ku, mungkin hanya 1/4 aja.

............................................................................................................

Mari kita sambung ceritanya, pada paragraf pertama. Yup, saya membeli hape baru lagi, hape-nya lumayan bagus, akhirnya, saya membelinya. Orang tua kami sepakat untuk membelinya pada bulan Februari ini, dan kebetulan Bapak saya mendapatkan bonus berupa uang dari kerjaannya. Dengan janji kepadaku untuk rajin membantu orang tua, dan rajin shalat. Saya melaksanakannya, dan masih saja bolong shalatnya, hanya setengah-setengah. Memang, yang namanya iblis harus dilawan dengan keinginan shalat yang kuat. Tapi, saya terus berusaha melakukan hal tersebut, agar amal kebaikan saya banyak dan diberi kemudahan oleh Allah kepadaku dalam melakukan berbagai hal. Saya harus berusaha! itulah tekat saya selama ini.

Kejadian terus bertamah sial. Saya bersama keluarga, berkunjung ke toko counter hp, setelah orang tua saya menjemput saya sehabis pulang sekolah. Saat itu, saya mengenakan pakaian sekolah putih biru, karena hari ini Senin. Saya kepengen hape itu warna biru, ternyata saya sial lagi, hape itu adanya warna hitam, jadi mau-tidak-mau harus dibeli. Tapi, hal itu tak menjadi masalah, asal dirawat dan dijaga dengan baik, dan berakhir sial seperti hape saya sebelumnya.

Selesai membeli. Waktu dibuka kemasannya di dalam mobil, ternyata sial lagi saya, saya tak menemukan kabel data yang berguna untuk memindahkan data hape ke komputer. Akhirnya saya kembali lagi ke toko tersebut, dan setelah saya tanya, dia jawab "Emang nggak ada dek." Arrgghh..! Saya sial lagi, capek-capek kembali, dan hasilnya tidak memuaskan. Begitulah kejadian setelah saya membeli hape.


Pic. from [here]

In The Night

Pic. from [here]
Blog saya berwarna biru. Biru dalam bintang yang senantiasa berkumpul di blog saya, senantiasa menghiasi blog saya, menjadikan blog ini indah, dengan warna birunya. Berkumpulnya titik-titik kecil dengan cahaya yang gemerlap, berkedap-kedip, dan berkilauan. Ku lihat mereka di atas langit. Menjadikan langit gelap itu berubah menjadi bercahaya, karna ada bintang-bintang yang berwarna-warni. Indahnya mereka. Hatiku terasa hangat. Mulutku menganga dan membentuk lekukan ke atas, serta mataku yang terbelalak, dan pupil mataku membesar. Tampak takjub, aku bahagia, waaaah...! Mereka berkilauan... Indahnya!

............................................................................................................

Malam itu, aku memandang langit penuh warna biru. Berdiri bersama hewan kesayanganku bersama-sama melihat mereka yang penuh warna biru terang-benderang. Dengan tambahan bintang kecil di agkasa, bulan yang ditutupi oleh wana kabut, sehingga sinar bulan tak dapat seterang mungkin. Menghiasi angkasa akan mereka. Tiba-tiba secepat kilat-mengkilat dengan biru terang melintasi dari pandangan mataku, oh, ternyata itu komet, komet yang entah kemana tujuannya dan tak akan pernah sampai. Yap, suasana di ladang hijau ini tanpa suara bising, hanya suara krik-krik-krik~ jangkrik yang terngiang di telinga kami. Membuat di tempat ini sunyi, hening, indah, dan hati kami nyaman dan hangat. Di sini, jarak antara bulan, bintang, komet, awan terasa dekat. Seperti dekatnya ikatan antara alam dengan kami, yang tak pernah melakukan tindakan tak baik terhadap alam, dan selalu menjaga alam ini sampai akhir hayatku.

Aku tak mau kembali ke bawah hanya karna ingin kembali dengan hasil yang kurang memuaskan, dan aku pingin pulang dengan keadaan senang memuaskan, karna melihat titik-titik bercahanya di langit gelap itu. Dan takdir benar, aku menginginkannya, bintang biru itu, yang sangat cerah daripada yang lainnya. Aku suka biru, biru itu laut, biru itu air, biru itu langit, biru itu bintang, dan biru itu indah

Bintang itu tersenyum, dan aku tersenyum pula. Mata kami melihat sesama, bukannya kami jatuh cinta, hanya senang mereka selalu berkumpulan di malam hari yang sedikit gelap itu dan diterangi dengan cahaya bulan. Kadang mereka berkumpul di dekat bulan.

............................................................................................................

Bintang itu indah, apalagi bewarna biru. Ku berharap, mereka akan terus menetap di langit hitam itu, dan tak akan pernah jatuh. Aku pingen bertemu kepada bintang biru itu, walaupun letaknya sangat jauh dari bumi. Dan aku ingin mendapatkannya, ku raih dengan lenganku, lalu aku cepat-cepat menyimpannya ke tas gandengan favoriteku, dan aku gembira sambil mengucapkan : Berhasil-berhasil-berhasil Horeee! Widirit-widirit ... Emang aku dora!

#Maaf, mungkin gambar background-nya nggak selalu Bintang Biru selamanya.