Embun Pagi

Waktu di Tenggarong kemarin, dan sambil jalan ke kebun yang jauh dari tempat tinggal kakekku, karna itu, aku dan om ku pergi ke sana, karena buah Rambutan sudah siap di ambil alias panen. Di dalam hati, waktu pagi, dinginnya udara itu, ku terdiam. Terlintas di kepalaku untuk membuat puisi tentang keindahan alam waktu pagi yang sejuk itu dalam perjalanan menaiki kendaraan motor. Gara-gara dulu ada tugas membuat puisi di sekolah pada saat pelajaran Bahasa Indonesia, jadi gini deh hasilnya. Dan kejadian ini juga terjadi waktu pulang ke Bontang. Waahh... Indahnya puisi... #Maaf, puisi ini nggak bermutu... Mohon nggak usah di baca.

Pic. from [here]
Di pagi ini
Ku berangkat ke kebun
Udara, dan embun mengembara
Sepoi-sepoi menghampiriku
Dingin menusuk tubuhku
Spontan aku tak bisa bergerak
Aku hanya terdiam
Terdiam seperti batu
Kaku seperti kayu

Embun-embun di daun
Menyatu menjadi satu 
Menetes-netes melewati tulang daun 
Plug... Plug... Plug 
Seperti halnya orang menangis
Tak bisa mengusap air matanya 
Hingga jatuh ke bawah 
Terserap oleh tanah kering

Kabut itu
Menghambat pandanganku
Menyelimuti pemandangan
Melintasi jalan sepi ini

Terima Kasih, Bay! :)

Jam pelajaran SBK di jam terakhir. Ibu guru membagikan kertas F4 (HVS) ke kami semua, disuruhnya menggambar batik, sedangkan aku dan semuanya nggak bawak pewarna, jadinya mau-nggak-mau pake pensil aja. Soalnya, nggak pernah juga disuruh menggambar. 

Ada sebagian temanku ngerjainnya di luar, melihat itu, aku mengajak teman sebangkuku untuk pergi ke luar juga gambar sama-sama. Kubawa penggaris, kertas tersebut, pensil, dan alas untuk kertasnya biar nggak kotor dan rapi pada saat menggambar. Ku tarik kanan-kiri-atas-bawah dibantu sebuah alat panjang agar terlihat lurus, selesai, aku membuat bingkai gambarnya. Habis selesai, tiba-tiba ada kumpulan OSIS datang ke ruang TU, bertepatan semua temanku di tempat itu, jadinya nggak papa, nggak dimarahi juga kok.

Selesai OSISnya, dan bubar. Semua temanku masuk ke kelas kembali tanpa membawa alat tulisnya, dan kertas, serta alasnya. Karena, nanti kembali ke situ. Sementara aku, masuk aja ke kelas bersama teman sebangkuku yang ku ajak tadi dan nggak kembali lagi ke situ.

Belum aku duduk, eh, ada pengumuman dari ketua kelas. 

"Hmmm, kan di kota Jakarta sedang banjir, dan sekolah kita ini mau mengadakan sebuah kegiatan, dan disuruh mengemis untuk disumbangkan ke Jakarta uangnya. Dan itu dibatalkan, jadinya disuruh hari Jum'at, Sabtu, Senin menyumbang sejumlah uang sesuka kalian mau berapa. Nyumbangnya setiap pagi hari."

Ketua kelasnya eksis pada saat memberika pengumuman, dengan santai. Dia mengumumkannya di depan kelas sambil berdiri.

Oke, akan kulaksanakan kegiatan ini demi kota Jakarta, ku bawak uang setiap harinya untuk disumbangkan, yang sekarang mengalami darurat kebanjiran. Sudah banyak diberitakan lewat tayangan TV. Dan sekolah kami, SMPN 03 Bontang Selatan akan membantu pak Jokowi yang sedang berfikir keras untuk menghadapi bencana ini. Kami peduli, kami simpati, kami empati, kami INGIN MEMBANTU!

............................................................................................................

Ku beri kotak-kotak dalam setiap kotak dengan panjang 5 cm dan lebar 5 cm, dan pada saat kotak terakhir, ukuran panjang dan lebarnya berbeda, sengaja aku biarkan, dan nggak ku atur lagi sampai 5 cm (Iya, soalnya kertas HVS-nya persegi panjang, jadi pada kotak terakhir, malah panjang dan lebarnya berbeda dari kotak-kotak sebelumnya).

Ku berfikir, buat apa yah? Ku berpikir membuat gambar bintang seperti backgorund blog ini. Jadinya aku buat. Eh, belum jadi dan masih 3 kotak sudah mau dihapus. Aku nggak punya penghapus, jadinya aku pinjam penghapus temanku.

Ku pikir-pikir lagi, dan ide sempurna, aku membuat gambar yang ada kue, minuman, strawberry kecil, anggur kecil, dan bunga kecil, serta tulisan bagian atas "Yummy". Hahaha, daripada nggak dapat ide, meningan buat gambar gini, malahan bagus loh, warna-warni.

Warna-warninya nggak ada (maksudnya spidol) dan harus dikerjakan di rumah untuk mewarnainya serta menyelesaikan gambaran itu.

Masih 2 kotak-kotak. Tiba-tiba, pada saat temanku mau masuk yang ketua kelas tadi, ada temanku mau keluar, pada saat bersamaan di dekat pintu. *Plak* dia kesandung dan jatuh ke lantai. Sementara temanku yang menyandung dia hanya cengengesan dan pergi begitu saja. Mungkin bingung, apa yang harus ia lakukan agar dia tidak menagis.

Sesuatu telah terjadi, yang membuat ia menjadi sedih...

Dia menangis, tetapi tidak tesedu-sedu. Ia menagis secara ketawa, dia bersudah payah untuk menghilangkan rasa sakit pada kakinya itu. Aku melihatnya, dan ia menangis, muka merah, hidung merah, dan ditutupi dengan kedua tanganya. Menyembunyikan tetesan air mata yang mengalir terus tanpa henti.

Dia memanja, tapi nggak papa dia kan perempuan, ya wajar lah... Aku pergi meninggalkannya entah apa yang harus ku lakukan untuk meredakan tangis sambil ketawa itu.

Terus ia berjalan ke tempat duduknya, serta para teman-temanku berusaha membahagiakannya untuk meredakan tangisnya itu. Ia memanja. Dan air matanya berhenti mengalir, tetapi muka dan hidungnya masih memerah, dan kedua tangannya masih menutup mukanya.

Sementara aku hanya diam, tak membuat lelucon untuk membuat ia bahagia. Memang, aku ini cowoknya pendiam, bisa disebut 'Cowok Ideal' lebih tepatnya.

Kasihan dia, seperti perempuan yang selalu sendiri dan tidak mendapatkan teman. Ia selalu manahan rasa sakitnya, jika ia melihat orang yang bergandengan sesama temannya selalu. Akhirnya, rasa sakit itu jebol, sehingga derasnya air mata keluar dari air matanya yang bening sambil tersedu-sedu. Tapi, sebaliknya, dia punya banyak teman, dia selalu ceria bersama temannya. Dan selalu eksis di sekolah. 

Air matanya lanjut mengalir mengenai pipinya, sehingga mukanya menjadi basah. Kedua tangannya masih menempel di mukanya, sambil mengusap pipinya yang basah.

Ia mau ke kursinya lagi. Seketika, di kepalaku terlintas sebuah ide. Aku langsung mengambil sehelai Tissue dari tasku. Kuberikan tissue yang lembut itu padanya.

Dari belakang, aku memanggilnya. Ia menoleh, ku berikan tissue ini kepadanya. Untuk mengusap air matanya.

Kuberikan Tissue Ini Kepadamu... Untuk mengusap air matamu... 

"Ini untuk mu." 

Sementra ia tak mengucap satupun kata, ia langsung menerima, dan mengambil tissue dari aku.

Tiba-tiba. Semua temanku yang ada di kelas, memberikan sebuah kata yang membuat aku tersipu. Ternyata tidak, aku tidak tersipu, aku hanya biasa-biasa saja.

"Ciiiiiiieeeeeee...! Baayuuu" Semua temanku berteriak.
"Nggak kok, aku hanya ngasih tissue aja!" Jawabku dengan alasan.

............................................................................................................

Jam bel bertanda akan pulang berbunyi. Aku menggendong tas, ku taruh tangan guru ke atas kepalaku, mengucapkan salam padanya. Di luar, ku ambil sepatuku yang ada di rak sepatu, aku memasangnya, dan berjalan. 

Teman perempuanku tadi yang menjadi ketua kelas pun mengucapkan tanda terima kasih kepadaku.

"Makasih bay, tissuenya." Ia mengucapkan dengan nada kecil. Mungkin ia malu berterima kasih.
"Iya, sama-sama" Jawabku.

Kami berjalan tak bersama.

............................................................................................................

Aku menunggu jemputan. Dan, teman yang menjadi ketua kelas tadi, mengucapkan terima kasih lagi...
Dia berjalan bersama lelaki kesukaan dia, dan ditambah dengan temannya, laki-laki.

"Bayuuu!, makasih ya, tissuenya!" Ia ceria, muka dan hidungnya tidak lagi memerah, dan air matanya pun hilang dengan tissueku itu. Tissue itu menyerap air matanya dengan seketika. Sehingga ia kembali ceria seperti sedia kala.
"Iyaaa!" Jawabku singkat.

Lalu, ada lagi temanku yang bilang kepadaku, dan aku masih menunggu jemputan ibuku.

"Bayu!, ada salam dari... (Teman kelas lain yang bersama dia). Katanya kamu ganteng" Jawabnya dari teman yang sedang berjalan bersamanya. Ditunjuknya kepada teman sebelahnya, dan dia yang salam kepadaku. Lalu, lewat temannya yang bilang kepadaku tadi.

Aku tersenyum...

"Bilang makasih dong!" Suruhnya kepadaku.
"Ya, makasih yah!" Jawabku dengan suara lantang.

Temanku dan sebelahnya ketawa. Entah, apa yang membuat mereka tertawa. Yang jelas aku hanya mengucap kata-kata terima kasih kepada teman sebelahnya itu.

............................................................................................................

Dia sudah pergi. Sementara aku lagi duduk dibawah pohon. Lalu, kubuka tasku, ku temukan Handphone dan aku memakainya untuk SMS kepada ibuku.

Ibuku datang menjemputku (kaya di hari kiamat aja :) ...

Miku (temanku): Thank's Bayu *Senyuman indah*
Bayu:  Ehmm... Sama-sama ^///^
Pic. from [here]

Twitter? aku NDESO!

Pic. from [here]
Hahaha... Aku sebenarnya orang Kutai, Tenggarong. Malah ngepost kata 'NDESO' pake bahasa Jawa. Dan hal itu bisa membuat judul post menarik, jadi punya minat untuk baca deh buat para pengunjung. 

Aku sudah tahu kok artinya... Artinya itu : Nggak tahu sama-sekali. Ya, ngomongin soal twitter yang jaman sekarang lagi booming. Malah aku yang ketinggalan jaman. Sedih rasanya.

Jujur saja, aku yang jelas nggak tahu sama sekali cara main twitter. Padahal aku punya, tapi nggak tahu cara mainnya, mungkin saja cara mainnya itu sama kayak Facebook, tinggal nulis-nulis status dan langsung di post ke publik. Yang aku tahu cuman itu saja. Dan satu lagi, waktu aku punya twitter dan masih pemula, ada temanku nanya ke aku.

Pada saat aku mau ke kelas...

"Bayu, kamu punya twitter kah?"
"Punya, tapi aku nggak pernah dimainin."
"Follow nah!"

Dengan polosnya aku nanya.

"Follow itu apa?"

Jawaban dari temanku itu yang ada di pikiranku nggak tahu, terasa di pikiranku itu hanya kata-kata dari temanku yang samar-samar, entah yang dia biang apa, yang jelas di pikiranku itu masih samar-samar. Mungkinkah dia bilang lagi minta follow atau yang lainnya?

Yang jelas dia minta follow. Dan aku juga nggak ngerti kata follow itu apa. Menurut kamus bahasa Inggris, kata tersebut berarti : Ikuti. Yap, ikuti, seperti mengikuti komunitas. Berbeda dengan facebook, sudah lama aku main social network itu, dan mencari teman ada kata 'Tambahka sebagai teman'. Terlebih lagi, di facebook itu bisa main game. Bisa seru deh, setiap hari buka facebook dan ngobrol sama teman-teman sebaya.

Setelah aku menegrti sendiri apa itu follow, ternyata itu sama kayak facebook, yap, nambahin teman. Tapi, aku masih nggak tahu, apakah twitter itu juga bisa ngobrol sama teman.

Dan aku juga tahu, tentang status. Di twitter itu juga bisa nuli status.

Satu lagi, aku juga tahu waktu ngelihat kakakku main twitter. Yang biasanya ada di status-status orang, ada kalimat '@'. Itu berarti tanda akun teman-teman.

Waktu aku buka twitter kakakku (bukan tujuan untuk kejahatan) gambar background-nya bisa diubah. Serasa seperti di blog aja yah? 

Ternyata, aku masih banyak belum mengerti tentang twitter. Sekian sampai disini aja. Aku memang NDESO soal twitter. Burung-burung biru di twitter itu aku masih nggak mengerti, maksudnya apa? Perasaanku, burung-burung warna biru itu nggak ada sama sekali pentingnya. Mungkinkah itu menandakan lambang sejati twitter?

TOBAT!

Pic. from [here]
Tobat, aku sekarang sudah tobat, maksudnya bukan ingin memohon ampun kepada Tuhan, karena banyak kesalahan, dan tidak mau mengulanginya lagi. Judul ini, bukan tujuan karena hal itu. Tapi begini. Semenjak aku banyak mengganti tampilan blog. Seperti template blog, gadget, dan yang lainnya. Sekarang aku sudah TOBAT! Karena sering kali atau bahkan setiap harinya selalu mengganti tampilan blog. Yang lebih parahnya lagi, aku sering mengganti alamat blog. Kalo nama blog sih nggak apa-apa, nggak ngaruh sama alamat web blognya. Nanti, orang bingung pasti dia bilang begini : Ini blog baru dia atau yang lama yah? Yah, dengan kesepakatan sendiri, aku akhirnya memilih template blog jenis jendela gambar warna biru dan alamat sesuai dengan namaku. 

Iya, sekarang aku sudah TOBAT. Nggak sering ganti-ganti melulu lagi. Kebiasaan ini harus dibuang jauh-jauh, karena rasa ingin tidak puas, selalu yang-ini-yang-itu. Yeah, itulah maksud aku ingin tobat, bukan ingin memohon ampun, tapi kalo dibilang begitu sih, semua orang pasti ingin diampuni kan dosa-dosanya?

By: Bayu Indra Dinata (1)

Ini adalah gambaran buatanku. Pakai sofware Paint. Tempat menggambar bawaan dari komputer. Dan juga, fasilitasnya kurang banyak. Jadi, karena itu, ku punya minat untuk menggambar, tentang gambar Stick Man. Kalian tahu kan? Stick Man itu gambar yang biasa sering adik-adik kecil buat, yang hanya garis-garis-garis-garis-garis baru bulat. Dan jadilah, orang dengan tubuh sekurus tusuk gigi, dan kepalanya seperti balon.

Tapi, bukan cuma gari-garis dan bulat aja, ada juga tambahan seperti rambut, telapak tangan, atribut, dan senjata lainnya. 

Inilah hasil gambaran StickMan saya yang sudah jadi (Hanya beberapa), dan juga gambaran lainnya buatan saya juga. Semoga kalian suka!









     
Demikian gambar buatan saya. Mohon maaf, jika kurang baik. Emang nggak sebagus yang kalian bayangkan kayak seorang penggambar profesional. (Emang aku kayak mereka?)