Selamat Jalan, Ganteng

"Coba lihat! si 'Ganteng' tergeletak di depan rumah saat supir taksi yang mengantar bapak memundurkan mobilnya, walaupun aku tidak melihatnya, hanya membayangkanna saja. Pagi ini ibu telah bilang ke aku, dia meninggal !!! Padahal masih kecil. Mungkin sebuah firasat buruk yang dipikirkan mamak sebelum ia meninggal, selalu manja pada malam terakhirnya kepada kami. Apakah itu sebuah firasat bahwa ia harus melakukan hal terkhir sebelum ia meninggal? berpikir ketika malam tadi ia terus mengejar dan bermain manja terus bersamaku."
Pagi ini, sempat juga dengar berita kaget dari mamak. Saat mamak lagi ngurusi di dapur, kayak ngerapiin meja makanan setelah sahur, cuci piring, dan lainnya. Adikku, Chelsea bilang ke mamak.

"Maaak! Ganteng masuk ke paret, habis ketabrak mobil sopir taksi yang ngantarin bapak!"

CLBK (Senja)

Sudah lama sejak cinta masa lalu itu akan terbelah dan terpisah dari jarak saat kita mengikat janji bahwa kita berdua akan selamanya bersama seperti bunga yang sudah lama kita tunggu kemekarannya sampai pertanda bahwa ketika saat mekar, kebersamaan itu tidak akan layu dari tiap helai pelepah bunga yang terlepas dari kelopaknya dan jatuh mengering, terkikis saat air laut membawanya ke dalam butiran-butiran yang terhempas oleh kibasan angin laut itu. Ketika paus yang terjerat di pesisir pantai, ia menunggu lebih lama kepada air dan berharap ia akan bersemi kembali ketika ia berhasil terpisah dari pasir. Air laut membawanya pergi bersama dan hidup berdampingan, semua kesuraman itu seolah pudar dari ingatan paus yang hampir sekarat terjerat oleh pasir pada saat itu. 

Aku berbicara tentang harapan. Masa lalu yang akan terulang kembali sebanyak tiga kali. Sebuah Deja Vu akan menjadi kenyataan. Bukan lagi perpisahan yang dianggap tidak bisa hidup kembali seperti helaian daun yang jatuh sebelum mengering akan tumbuh bunga bagai biji di atas ladang tandus saat semuanya telah berakhir. Hidup akan kembali ketika kita bertemu ditengah-tengah bunga bermekaran. Padang pasir tempat kita berpijak akan menjadi tempat kita berteduh ketika hal itu akan tercapai. Hal yang membuat semuanya teringat. Hal yang membuat semuanya datang. Hal yang membuat sasuatu menjadi ada. Apa itu?

5 Fakta K-ON

Seluruh copasan ini sudah diizinkan kata admin blognya, asalkan tulis sumbernya. Karena artikel ini keliatan menarik. Mungkin bagi kalian belum mengenal anime ini. Ini adalah suatu kesempatan kalian untuk mengetahuinya! Silahkan dibaca !!!


Siapa yang tak kenal dengan K-ON, hampir semua pecinta anime pasti tahu tentang K-On. Anime yang menceritakan grup band sekolah yang beranggotakan Yui Hirasawa (gitaris), Ritsu Tainaka (drum), Mio Akiyama (vokal) dan Tsumugi Kotobuki (kibor), serta Azusa Nakano (gitaris). Tak disangka, menjadi band cewek paling keren di Jepang dan berhasil menyelamatkan klub musik kecintaan mereka itu.
Jika kalian ingin lebih tahu tentang K-ON, berikut ini 5 fakta tentang K-ON :

Libur Sekolah, 4 Hari di Jakarta

Judulnya kayak judul-judul berita yang ada di TV ya? 

Duh, Udah lama nggak posting cerita dengan tag #daily. Kebanyakan yang ditulis cerita random, itu sih belum tentu bagus ya, cuman coretan panjang - lebar - nggak - jelas aja. Jadi, jangan berprasangka kalau hampir semuanya masuk ke dalam kehidupan saya. Duh, love story kalo kalian mengiranya. Pasti gregetan baget ya, karena keseharianku penuh dengan cinta! (Masih dibawah umur, jadi belum merasakan yang namanya kasmara, hihihi). Mungkin diantara kalian ada yang bilang bagus, syukurlah ... Makasih aja yang bisa saya bilang. Mungkin setelah pos ini, akan ada cerita random lagi yang akan dibuat. 

Akhirnya, muncullah kembali tulisan dengan label #daily dan #liburan. Tulisan yang pertama kali diberi label liburan, karena liburan kali ini akan ke: Jakarta! Yap, ke Jakarta. Tempat yang ditetapkan sebagai ibu kota Indonesia. Dulu, nama Jakarta waktu masa penjajahan Belanda adalah Batavia. Jadi teringat sama mainan anak-anak waktu kecil Batavia, mamijel ... jelijel ... o prancis! Dan baru pertama kalinya liburan sama keluarga di luar kota. Kenapa ke Jakarta? Karena rindu sama HokBen (Hoka - Hoka Bento).

Jadi, waktu liburan sekolah baru saja dimulai, tanggal 15 Juni hari Sabtu itu pertamanya ke kampung halaman (Tenggarong) karena berangkatnya berbarengan sama kakek dan nenek buat ngebahagiakan kedua orang tuanya mamak. Ditengah-tengah tanggal 15 dan 17 ialah 16 Juni, saya ulang tahun. Jadi, waktu pagi itu sekeluarga ke kebun ngurusin tanaman, mamak nyempatkan bikin kue dengan cream warna biru dan putih, plus sudut-sudutnya ditancap buah ceri warna hijau. Jadi dah, sekarang sekarang sudah berumur 13 tahun. Ya begitulah, masih masa-masa ABG, haha. 

Setelah 2 hari nginap sama keluarga di situ, akhirnya pada hari Senin tanggal 17 Juni langsung ke Jakarta melewati kota Balikpapan. Nah, di Balikpapan kita berangkat ke Jakarta naik pesawat Lion Air di bandara. Sebelumnya, karena lapar, akhirnya makan di warung makan Sepingan. Ya, kayak nama terminalnya bandara Balikpapan. Disitu, saya pesan sop Rawon, rasanya hampir sama kayak masakan mamak. Hahaha ... Begitulah, masakan mamak emang juara. Juaranya aja waktu lomba masak di Bontang pertamanya juara ke-2. Setelah babak ke-2, baru deh juara-1. Kan udah ku bilang, masakan mamak emang juara. Itu sih mamak masih belum tau apa-apa dalam lomba masak antar kelurahan itu (tingkat rendah), jadinya mamak ngerti-ngerti dikit lah dalam lomba yang diikutinya. Lumayan lah, ngebanggain kelompok masaknya (bukan maksud sombong). 


Hari ke-1:.

Dari situ setelah selesai makan, baru dah langsung meluncur ke bandar Sepingan Balikpapan. Ini baru pertama kalinya saya naik pesawat (kayak orang desa aja) Hahaha , seru ngeliat awan putih punya tingkatannya sampai di lapisan stratosfer (palingan yang ke dua kalinya udah biasa-biasa aja ngeliat awan jadi kabut tebal). Sampe-sampe telinga jadi tuli kayak ada yang nutupin gitu. Lama-lama jadi sakit. Mungkin kalian juga ngerasa kayak gitu kah? Atau ini cuman kebetulan. Ternyata benar, orang tua juga merasakannya saat saya bertanya. Untunglah selamat sampai tujuan, sama sekali nggak ada rasa takut dan mabuk dalam pesawat, malahan ngerasa senang. Padahal, kepengennya foto di balik jendela itu. Katanya nggak boleh dinyalain waktu pesawat terbang.

Meninggalkan dari jejak awan pesawat melaju pesat. Garis lurus yang memancar di langit itu mengingatkanku pada cerita Nabi Musa A.S yang mengetuk tongkatnya ke air. Lalu terbelah menjadi dua bagian sama besar. Sungguh menakjubkan sekali.


Melihat ke balik jendela. "Wow!" Aku melihat jejeran awan menggumpal berada di depan mataku saat memutar kepala ke depan jendela. Takjub melihatnya, apalagi saat senja tiba, seperti asap dari pabrik bewarna orange kecoklatan, hahaha ... 

Akhirnya, sampe di bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Kalo dihitung-hitung dari bandar Sepingan sampai bandar Soekarno-Hatta memerlukan waktu 2 jam 10 menit untuk sampai. Setelah sampai, bapak ngerencanakan pertama mampir makan di HokBen (mungkin masih sayang sama anaknya ya?). Jadi, sopir tasi yang sudah bapak pilih akhirnya datang dan langsung masuk ke dalam mobilnya. Pas masih di daerah bandara, eh jalannya malah macet. Ya, begitulah kota Jakarta, memang yang diresahkan semua orang satu-satunya adalah macet, karena bisa nguras waktu untuk kegiatan luar. Jadinya, sekeluarga di dalam mobil sopir cuman bisa sabar sepanjang jalan. Memang bukan pengalaman buatku di macet jalan, bagiku itu sudah biasa, nggak usah di repotkan, orang aja udah kayak gini, mau gimana lagi?

Siang berganti malam. Setelah mampir ke HokBen dan mencicipi hidangan yang diminta, saya mesan Chicken Teriaki sama teh panas. Setelah dicicipi, ya makanannya sih enak, tapi tehnya nggak ada rasanya! nggak tahu juga saya harus bilang teh manis panas. Orangnya juga bilang "Teh panas atau dingin?" kan nggak ada kalimat 'Manis' gitu? Yang ada kamu.

Jadi, sekeluarga yang mesan minuman berbeda-beda, akhirnya merasa seperti air putih. Ada satu yang masih tersisa tapi nggak pake gula dibawa pulang aja, namanya 'Es Ogura'. Terus pesan satu lagi makanannya untuk di bawa pulang ke hotel sama beli makanan luar (mie goreng sama nasi goreng kotak gabus).

Barulah hari pertama disini berakhir malam, nginap di hotel Blue Sky. Saya, mamak, adek, dan bapak nginap di kamar 612, sedangkan kamar kakek, nenek, dan kakak nginap di kamar 412.

Ngeliat kamar mandinya aja enak, terutama sama shower dan toiletnya. Hahaha ... Pengen dirumah punya kamar mandi kayak gini sama ruangan kamarnya, jadinya bisa mandi rajin deh dengan semangat 45 (lho, emangnya Bayu mandi kadang-kadang?) 

Hari ke-2::.

Habis bangun, lagsung mandi dengan semangat 45. Haah ... Segarnya ya! Mandi di hotel. Pengen nginap lagi kalo ada liburan lagi. Biasanya sih liburan palingan ke Balikpapan aja. Setelah mandi, baru berangat ke lantai 2, di sana sarapan pagi. Ngeliat makanan yang berjejer sudah juling mata. Habisnya bingung mau milih yang mana. Jadi, ngambil nasi goreng ditambah mie goreng, dan ayam kecap. Minumannya es jeruk. 

Setelah selesai makan, kembali lagi ke kamar masing-masing karena nunggu sopir taksi akan datang jam 9. Nanti jalan-jalan ke Ancol. Pas nyampe di sana, ternyata luas juga ya? kayak taman banyak bangunannya? Kesana cuman keliling aja ngeliat pemandangan. Sempat ngeliat gong besar yang dicoret-coreti tulisan dengan huruf pallawa dalam bahasa sansekerta. Tau jaman kerajaan dulu kan? Ya begitulah ... Disana, disempatkan juga foto-foto. Hampir dikit lagi selesai di jret foto yang ketiga kalinya, eh malah bus besar lewat. Jadi malu waktu difoto. Pura-pura bersikap seperti biasa dan menganggap saya ini orang asing yang duduk pas difoto dekat keluarga. Jangan lihat saya, anggap aja nggak ada. Walaupun yang kau lihat hanya butiran debu.

Setelah mutar-mutar di Ancol, selanjutnya ke Sea World. Agak aneh juga suara dari kata-kata yang dikeluarkan bapak, kenapa kedengarannya kayak 'Sea Wood' atau 'Kayu Air'. Dipikiranku kayaknya bakal ke restoran makanan dari hewan-hewan laut. Eh salah ya? Yang betul 'Sea Food' Kan?

Sea World. Dunia air yang dipenuhi ikan-ikan dari kecil sampai yang terbesar. Liat juga kumpulan hiu di dalamnya. Pada minta makan tuh, naik-naik ke atas! 

Liat juga aquarium terbesar disana. Seperti keramba saja. Dibawahnya ikan-ikan berenang. Ternyata, ada juga ngeliat aquarium yang ada lorongnya. Terus diam aja nggak ada ngelangkah, yang jalan lantainya. Haha ...

Kayaknya, kalian sudah pernah berkunjung ke sana, ke tempat-tempat wisata yang rame banyak dikunjungi orang. Namanya orang Bontang asli Tenggarong, dari kecil pengen ke HokBen. Eh salah, ke sana. Habisnya pernah baca buku pasti ada hal-hal semacam begituan yang ada di Jakarta. HokBen kalo dari bahasa Jepang ke Indonesianya mungkin artinya 'Makanan yang Hangat'. Jadi pengen juga ke Jepang naik pesawat yang ke-3 kalinya. Ke-2 kan naik lagi untuk pulang ke Bontang #nggak punya duit!

Hiunya lagi malu tuh
Kayak Rakun, apa ya?
Belut
Kumpulan fosil. Cuman ini aja yang difoto
Tuh kakak!
Ikan parinya lewat!!!

Kayaknya itu ikan pari juga!
Ikan koki!


Ikannya ada di dalam mobil, cuman nggak seluruhnya


Paling suka ikan koki yang perutnya gendut kayak gini
Oh, ini ikan koki yang gendut juga, cuman hitam sendiri
Baru deh capek-capean di dalam mobil sopir taksi. Kami sekeluarga berkunjung ke restaurant 'Bandar DJakarta' di siang bolong. Betul aja kan Sea Wood, eh maksudnya Sea Food bakal kunjung ke restauran penuh dengan masakan hewan laut. Saya teringat sesuatu, kayaknya tempat makan ini ada ditayangkan di TV. Ada jejeran tempat-tempat yang berisi hewan laut. Haduh, banyak juga tuh orang bule. Mau pesan apa?

"Pesan Ikan Kerapu Saus Thailand."

Yap, aku pesan itu. Kelihatannya enak dari gambarnya yang dipajang di sekitar jejeran box-box transparan dan solid nggak tembus pandang. Saya lupa yang lain pada mesan apa. Makanannya terasa enak juga pas disantap. Ikan kerapunya kayak dikasih gurih-gurih gitu (kentaki) atau dilamuri tepung. Saya kira saus yang telah dilumuri itu terasa pedas, sekalinya manis. Sayurnya juga enak tuh yang dipesan sama adek. Kepengen jadi Vegeratian juga adek. Kalian mau juga kah? Habis!!! :P

Mobil belum hentinya bergerak dan sopirnya belum mendiamkan kedua tangannya untuk terus menyetir sambil memandang tempat yang akan dituju. Sebuah hari yang panjang dari pagi sampai malam. Kata bapak, "ini yang namanya liburan ntuh! Kalo berdiam diri di hotel itu bukan namanya liburan." Sama saja kayak numpang kamar orang setelah kamarnya ditiduri orang. Huh, untung nggak diapa-apain ya orang itu.

Masuk ke monas. Ngeliat miniatur-miniatur monas sama benda-benda lainnya dan kaos simple bertebaran di beberapa tempat yang stategis. Eh, ternyata waktu nyampe ke tugu monasnya malah tutup setelah jam 3. Ternyata, kita sampai ke sini jam 3 juga. Jadinya balik ke mobil untuk pergi dari sini setelah mengendarai kendaraan yang tugasnya keliling-keliling monas. Dan itu sudah terakhir kalinya ia memberi peringatan untuk segera tutup. Nggak tahu juga tuh apa yang ada di dalamnya dan harus masuk lewat terowongan bawah tanah. Untung keretanya nggak ada, kalo ada harus lari cepat-cepat akunya supaya nggak ditabrak.

To the PRJ (Pekan Raya Jakarta). Disitu cuman liat-liat aja. Ngeliat mobil BMW X1 yang dijual disana. Kenapa malah pengen beli? Naik mator aja nggak bisa. Saya tahu ciri-cirinya mobil BMW-nya, terlihat dari kedua hidungnya yang bolong besar habis dibor sampai dalam pake tangan terus ditutupin garis-garis kayak sel. Habisnya sering dibor, kalo terus berlanjut bisa bahaya tuh!

Jalan-jalan kesana keliling, mamak beli kerak telor. Katanya makanan khas batak ya? Kebanyakan yang buat orang Jawa. Beda tangan, beda rasa. Di dekatnya saya juga sekalian beli TAKOYAKI! Ketagihan banget sama makanan yang satu ini. Ya begitulah, saya sama kakak suka hal-hal yang berbau Jepang. Tapi, di Bontang makanan kayak gini ada di koperasi PT. Pupuk Kal-Tim. Baru tahu juga sih setelah kakak beri tawa, eh beri tempe, eh beri tahu. "Makasih."

Ini merupakan suatu hal yang sangat kurindukan sama Takoyaki sebelum HokBen belum ku ketahui. Beli 2 gratis 1 ... Eits, bukan 3 kotak, tapi 1 Kipas Shitakoyaki. 

Jalan untuk keluar ke daerah Ancol, baru disuruh foto-foto sama patung dengan manusia gendut berkulit hijau. Males ah, udah trauma. Serem lagi. Malah tambah traumanya. Udah ah, pesan satu porsi aja untuk kita berdua. Haha ...

Setelah senja berganti malam. Sunset sudah tidak terlihat dan antrian masih panjang untuk sampai ke hotel, untuk mengisi waktu malam itu akhirnya beli Pizza yang sejalur dengan jalur ke hotel. 
............................................................................................................

Istirahat malam hari untuk menunggu hari esok yang cerah. Eh, malah suram kena panas demam. Mungkin habis minum teh dingin itu kah sepanjang jalan waktu di monas. Karena juga kepikir setelah bapak menyebutkan bahwa mungkin mengandung air mentah yang belum dimasak. Bisa mungkin ya? Karena kalo air mentah kan masih ada bakterinya sebelum dimasak hingga mendidih.

*Susah tidur*
*Bangun jam 2*
*Tidur*
*Bangun*
*Tidur*

Kayak lagunya Mbah Surip yang berjudul "Bagun Tidur, Tidur Lagi." Untunglah nama-nya masih dikenang banyak orang.


Hari Ke-3:::.

Sebelum menunggu taksi datang jam sembilan, sarapan pagi di lantai dua. Saatnya menuju ke tanah Abang. Tempat wisata terakhir yang harus kita kunjungi. Karena besok hari ke-4 paginya sudah harus pulang ke Tenggarong melewati kota Balikpapan terlebih dahulu. Selama perjalanan itu saya menutup mata untuk tidur sebentar dengan meminta jaketnya kakak yang dipakainya untuk menutup kedinginan di dalam mobil-nya supir. Kan dingin sekali tuh, karena ditengah duduknya. Itu terjadi karena aku sakit panas. Jadi susah deh. Malah nggak sanggup untuk berdiri sambil berjalan setelah lama-lama keliling di tanah Abang tempat mall apa itu ya? 

Bingung juga sih disana, karena ramai sekali. Sampai mau pulang kembali ke hotel. Jadinya sekarang itu mau pulang. Satu lagi terakhir ke lantai paling dasar. Disana rame sekali, penuh dengan sesakan dada (sempit). Kayak pasar keliatannya. Sampe-sampe orang tua ku nanya-nanya ke satpam yang sedang duduk manis disitu. Di situ, cuman beli buah-buahan sama celana dalam buatku. Hehehe ...

*Pulang*
*Naik ke lantai P8 tempat sopir parkir mobilnya*
*Pulang*

Sampai di dalam mobil kayaknya nih tenaga hampir habis, rasanya kayak mau pingsan. Habisnya kerena sakit panas ini yang menggangguku. Rasanya pengen di hotel terus. Biarin, tinggalin aku. -_-

*Tidur lagi, ditutupi pake jaket kakak setelah ia melepaskannya*

Masih di tanah Abang, ke tempat wisata terakhir juga. 

Kepengen langsung pulang ke hotel karena mau sekarat. Malah makan di warung Betawi. Aku pesan soto Betawi. Setelah kenyang, lumayan enak juga. Pas mamak mau bayar ke orangnya. Katanya kurang. Muamak! Setelah dia bilang, harganya bersaing dengan harga restaurant. Coba bayangin, harga sate yang cuman beberapa butir yang ditancap di tusuk bambu itu aja seharga 20.000-an rupiah! Total harga yang biasanya aja paling nggak seharga 200.000-an. Disini malah dinaikkan dua kali lipat! Kalo nggak salah seharga 400.000-an. Ini baru pertama kalinya mendengar dari omongan orang tua. Bukan maksud untuk mengolok-ngolok yaaa ... Jangan-jangan kita sekeluarga emang dikerjain. 

Sambil jalan memutari jalanan. Liat Istana Negara. Kasihannya, liat orang berdiri di samping gerbang sapanjang hari. Nggak boleh duduk lagi! Ngeliat masjid Istiq-Lal. Duh ... Nggak ingat gimana bentuk bangunannya. Yang penting bagus lah. Mewah lah. Megah lah.

Setelah semua hal telah dilakukan selama perjalanan sampai malam. Istirahat di hotel lagi. Dan besok adalah hari terakhir kita berpisah, Jakarta. Walaupun disitu bukan tempat kelahiranku, sebagaimana aku harus menghargai nama ibu kota kita. Walaupun banyak sampah berserakan dan melihat kereta api menyebrang setelah kita berhenti di area Kemayoran, pasti disamping itu ada baiknya jika kita melakukannya dengan kegiatan positif. #Nyambung juga kah?


Hari Ke-4::::.

Dari jam 06.00 pagi itu langsung ke bandar Soekarno-Hatta menuju ke Bontang. Setelah sekitar dua jam berakhir. Barulah sampai di Balikpapan. Memerlukan waktu kira-kira lima jam untuk sampai ke Bontang. Biasanya waktu pergi ke Tenggarong hanya sampai empat jam. Dan karena kita pulang ke Bontang, akhirnya waktu bertambah satu jam. Bertambahnya lagi waktu kita mampir ke mall E-Walk dan pulang membawa oleh-oleh Pizza Hut dan J.CO. Menunya seperti biasa yang mamak beli. Nggak bisa disebutkan, soalnya nggak juga ngafalin satu-per-satu rasa. Apalagi dua lusin kotak J-CO itu. Ditambah lagi kotak-kotak kecil untuk dibagiin kepada saudara mamak. Di Bontang sudah nunggu oleh-olehnya. Nih, oleh-olehnya, capek! 

Liburan di luar kota juga terasa seperti biasanya kita liburan jalan-jalan. Merasa nggak ada yang istimewahnya. Yah, hal ini cuman ingin membuat nenek dan kakek yang diajak jalan ke situ supaya senang. Merasakan bagaimana hal-hal yang berbeda disitu. Mungkin liburan ke luar kota yang ke-2 kalinya bakal ke Yogyakarta. Kalo kalian ngerasa orang Jogja. Gimana tempat-tempat wisatanya yang sekiranya pernah kalian kunjungi? Tolong beritahu, kira-kira bisa menguntungkan buat kita. Nggak kayak harga makanan yang setingkat dengan harga makanan di restaurant. Haha ... Biarin lah~ Nggak usah disesali.

Sudah lama pos ini belum dipubliskan mulu. Selalu ditetapkan sebagai draft. Akhirnya kelar juga.

Karena hari ini bulan Ramadhan, saya mengucapkan ...

 SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA! 

Sekiranya itu saja. Semoga kalian yang menjalani ibadah puasa ini nggak ada yang bolong, walaupun ada titik-titik yang kecil jika di lebarin dengan sengaja akan membesar. Hal itu akan batal. Tetap sabar aja jika kelaparan mau sekarat sebelum waktunya berbuka puasa. Tahan - tahan !!!
@Yuba48 photo 8BCB69ABB4FD6310A000C4D78A2558D3_zps78b7cccc.png