Last Smile

#nowplaying: Yanagi Nagi x Maeda Jun - "Last Smile"

Pic. from [here]
Kau terbaring di bawah selang transparan dengan segumpal darah di dalamnya, mengalir dengan air bening di dalamnya dengan jarum yang menancap di tangan kananmu. Apakah kau sudah mulai membaik? Melihatmu begitu senang selalu saat di rumah sakit. Aku merasa senang juga, walaupun kau terkena penyakit virus berbahaya yang dapat membuatmu menjadi tiada dan meninggalkan dunia yang telah kau duduki sekarang. Kau tak lupa meninggalkan senyuman itu kepadaku, seakan di dalam hatimu tidak ada beban yang menindis rasa ini oleh penyakit itu, kau merasa bebas walaupun kau sedang dihadapi permasalahan hidup, selalu ceria sepanjang masa dan menghapus sedih dan haru padamu.

Kau tahu? Di luar negeri sana, saat ada kerabatnya yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit, mereka akan membawakan sekuntum bunga yang bewarna-warni, cerah, dan indah untuk dia. Mereka memberikan harapan dan do'a kepada dia akan lekas sembuh di hari esok. Sekarang, aku menirunya. Membawa sekuntum atau bahkan sebuket bunga yang serupa buatmu. Pesan dibalik dari sekuntum bunga tulip ini adalah aku sangat mengharapkan kesediaan kamu untuk menjadi pasangan hidupku selamanya. Suatu kelak nanti kau masih mengolah senyum ceria itu kepadaku, bahwa kau selalu siap dalam menghadapi kenyataan. Apakah kau baru mengetahuinya?

Bunga tulip, dia akan mekar secara perlahan. Impian itu sekarang ada di tengah peluh kita. Sudah lama kita bersama dari dulu sampai sekarang, dan sekarang aku telah mengungkapkannya kepadamu secara langsung. Lalu, kau terkejut dan dengan senang hati menerimaku untuk menjadi pasangan yang terbaik buatmu. Sakitmu membuatku menjadi rindu untuk persiapan menjadi pasangan yang lebih baik. Aku sudah tidak sabar lagi. Semoga kita masih ceria di titik puncak pohon cemara yang tinggi di hari natal yang mulai turun setitik salju dan bintang yang ada di sana kau dan aku akan menggapainya.
_________________________________________________________________

Saat aku menjengukmu di kamar tidurmu yang tidak selamanya kau tinggal, saat kau dan aku hampir mendekati dan meraih bintang itu, kau menghilang tanpa jejak. Kau mendapat senyuman itu dari celah-celah pintu yang sedikit terbuka, kau membukanya lebar-lebar, seketika gemerlap cahaya itu menarik tanganmu untuk dibawa ke cahaya yang lebih cerah daripada ini. Sebuah taman dengan hamparan bunga yang indah serta benda lainnya ada di genggamanmu. Mungkin dunia itu belum kau dapatkan, tapi suatu saat kau akan mendapatkannya. 

Bunga tulip itu akan tertutup kembali. Menguraikan warnanya hingga menjadi pudar terbawa oleh angin dan layu mengering disaat kau telah meninggalkannya sendirian. Apakah kau sendirian juga di sana? Aku akan menyusulmu suatu saat nanti. Bangun di pagi hari di alam ke-3. Di hari kelak, aku akan mendapatkan kunci itu dengan sekuat tenaga untuk membuka pintu gebang yang besar suci, menarik segenggam tanganku tuk dibawa ke taman dengan bunga-bunga yang indah. Kita berbaring dan berlarian menghias canda-tawa di sana. Aku akan menjadi pendamping hidupmu di sana, menemani di setiap langkah jejak untuk mencapai sebuah kebahagiaan di ujung sana. Sebuah taman yang teramat sangat indah sudah disediakan oleh Tuhan yang sudah lama ada sebelum kita lahir. 

Kau tertidur tak bernyawa, terbaring kaku di sana.

Senyumanmu telah mengendap di hatiku. Hatiku yang dulu gelap gulita, kini menjadi hati yang putih bersih. Aku tidak bisa melakukan apa-apa selain menerima kepergianmu. Aku hanya bisa berharap dan berdo'a agar kau dan aku akan bertemu di persimpangan jalan menuju tempat yang penuh dengan hamparan bunga yang indah. Semoga kau tenang di sana ...

Ini sebuah akhir senyum baginya, dia telah memberikanku senyuman yang membuatku teringat selalu. Akhir malam yang menyedihkan dan sedikit senyuman ini menandakan dia tertidur pulas selamanya di malam yang menangkap sepi khusyuk ini.

...

Udara sejuk

Sepi khusyuk

...


Cuma menangkap sepi


...


Angin mengembara

Menghapus jelaga jiwa


        - Oleh: Piek Ardijanto Soeprijadi - Di Baturaden

Last night, good night ...

Selamat malam sayang, semoga mimpi indah ...

0 Komentar:

Posting Komentar