Random

Pic. from [here]
Kumpulan catatan singkat punya saya dari webside tumblr saya. Setelah ini, saya ingin menghapusnya. Moga-moga suka aja!

Sinar bulan meredup. Dia merenung sejenak untuk mengingat kejadian yang telah berlalu di pikirannya, serasa ia merasa bersalah pada kejadian yang memalukan baginya. Ketika ia bermimpi, ia bermimpi sedang dipermalukan oleh orang lain, tanda akan hal itu bahwa akan dijauhi dari azab (musibah) baginya. Hal itulah yang ia pikirkan sejak dulu sampai sekarang ia sedang merenung memikirkan terus yang bahkan ia sampai bingung apa mimpi barusan tadi, AKU TADI MIMPI APA? DIBIKIN MALU TAPI APA SETERUSNYA?!

Hati ini terasa, remuk, perih, sedih, sakit yang luar biasa. Jika seseorang berbuat jahat, yang membuat orang terasa sedih kepada orang yang disayanginya jika sedikit saja kepadanya. Remuk seperti hati ini diinjak yang memarahi seseorang yang dicintainya jika orang itu sedikit tanpa disadari membuat pasangannya sakit hati, padahal dia tidak mengetahuinya, tanpa tujuan untuk menyakiti perasaan orang lain. Perih seperti hati ini disayat oleh pisau tajam, sedih seperti merenung kelakuannya yang jahat, sakit yang luar biasa seperti dia mengabaikanku. Tapi, aku tak melakukan tindakan yang menyebabkan dia itu sakit hati, jelas niatku tak seperti itu. Hanya saja aku malu terhadap seseorang yang mencintaiku. Pipiku memerah, aku gemetar, apa yang harus aku lakukan? akhirnya, untuk menghindarinya, aku pergi meninggalkan dia. Maaf, aku tak sengaja… :”’(

Terdiam seperti batu.
Kaku seperti kayu
Diam tak bersuara seperti ruang hampa
Tahukah kalian
Aku ini PENDIAM!!!

Di laman beranda Facebook, banyak sudah status-status mereka yang di-update setiap dia online lagi. Maka, tempat menampung status itu tak ada yang menghalanginya, seperti tak terbatas, bebas menulis apa saja, dan tak ada yang dapat menghapus status yang telah lama ditinggalkan-diabaikan itu. Bahkan, admin tak akan menghapusnya… #Ndak nyambung.

Aku berada di ruang hampa. Seseorang tak ada yang menemaniku sekarang, hanya kucing yang sekarang lagi terlelap dari tidurnya yang ada. Ku sendiri, suara sunyi. Saat ini, aku sedang bersama mie, aku sedang memakannya.

Kisah perjalanan orang itu tak semestinya sama seperti hari kemarin, harus dijalani dengan sabar dan tabah. Pasti di salah satu sela-sela ada hikmahnya…

JKT48-Sonichi:
Ada waktuku, nangis di jalan pulang.
Ada waktuku, hilang percaya diri.
Ada hariku, menangis sedih, saat aku libur karna ku cedera.
Ada hariku, sudah menyerah, imbangi sekolah beserta latihan.

Capek-capek buat tulisan ini hanya dengan lagu yang disetel bersama ketikan tangan. Dikit-dikit berhenti agar lebih jelas kata-kata yang mereka ucapkan.

JKT48 - Heavy Rotation
Yang s’lalu ku dengarkan
Favorito song
Seperti, lagu yang kusuka
Ku ulang terus tanpa henti 
24 Hours in day
Maksudnya yang s’lalu ku dengarkan ya lagu JKT48.

Bumi kan terus berputar tanpa henti sedikitpun. Jarum jam kan terus berdetak seirama dengan detak jantung kita. Bagaimana jika ketiga-tiga hal itu berhenti secara tiba-tiba. Apa yang akan terjadi?

Hujan turun beramai-ramai membasahi tanah yang kering disaat makhluk hidup itu membutuhkan. Akar menyerap air yang berjatuhan ke tanah kering itu, binatang berlari-lari mencari tempat teduh atau mereka meminum air itu, manusia pun berlari ke tempat teduh bersama binatang di sampingnya. Dan yang paling sering, manusia menempatkan selang besar ke dalam drum besar untuk digunakan berbagai kebutuhan. Terkadang seseorang merenung kegalauan pada rintik dingin hujan itu. Yang paling sering pasti tentang CINTA. Hahaha~

Setiap senyumannya bagiku spesial. Senyuman yang sangat berarti bagiku, dimana perasaan kita berdua sehangat bagaikan sehangat cangkir teh punya kita berdua, ditambah lagi kita berada di pegunungan sejuk pada pagi hari itu. Sejuk bercampur hangat hati ini menjadikan suasana kita bersama terasa nyaman.

Wajahmu yang ditutupi dengan kain sejenis jilbab, cadar yang menyelimuti seluruh wajah dan rambutmu, hanya kedua belah pihak mata dan kedua belah pihak lubang hidung saja yang tampang sedang aku lihat sekarang. Apakah identitasmu sengaja kau sembunyikan, agar orang lain tak mengetahui siapa kau sebenarnya. Di dalam memoriku hanya sebuah misteri tanda tanya tentangmu. Apakah aku harus menjadi detektif cinta untuk mengetahuimu dan mencintaimu? Sebuah lup menempel pada mata kananku.

Embun itu mengalir melewati tulang daun. Apakah engkau menangis seperti embun itu pada setiap pagi harinya. Di hawa sejuk, dingin, dan kabut yang tebal menutupimu untuk berhenti menangis? Kapan embun pada daun itu akan tiada dan berhenti? Apakah dampaknya sama dengan tangisanmu?

Aku tak peduli dengan kesakitan, kesengsaraan, kesedihan, dan kepedihan padamu. Apapun itu yang akan menyerangmu, aku akan selalu menghadapainya, melindungimu, dan aku akan ada selalu berada disampingmu. Bagaikan sepasang romeo-julie.

“Jangan bersedihlah, tatap aku!. Tangisanmu akan berhenti. Tatap mata saya!” *Belok-belokin mata ampe keluar*
*Yang nangis berhenti, tapi mukanya malah berubah menjadi takut*
“Loh, kok dia lari. Mungkin mukaku jelek kah?” -_-

Di pesisir pantai … Laut dengan pasir terbelah menjadi dua bagian. Dimana si laut lepas dan pasir lepas sampai ke ujung dunia tak ada batasnya. Deburan air itu memecah ombak datang kepada pasir. Mereka seperti pembatas jiwa, jiwa pasir dan jiwa laut, tidak bersatu. Apakah aku dan dia seperti itu?

Mereka membisikkan kepadaku berupa angit laut. Angin menghembus syahdu pun berkata kepadaku.
“Yuk main sama aku. Air ku asin se-asin garam. Pasirnya halus se-halus hatimu kamu ♥”
*Plak, air ngerayu aku* “Heeeh … Aku tidak bisa berenang” Jawabku.
Kini, aku hanya duduk di kursi dekat dengan pohon cemara yang rindang berjejer. Bagiku, daun mereka di pandanganku seperti kabur atau buram. Apakah aku melepas kacamata?

Mataku terlihat kabur pada saat itu. Aku berlari sambil melindungi mata ini dari tetesan air itu. Beberapa kali aku mengedipkan mataku. Hujan, tolong jangan lakukan ini. Aku sudah menyrah dengan perlawananmu kepadaku. Engkau menggangguku bagaikan rintik hujanmu yang turun secara beramai-ramai. Cukup sudah akan hal ini. 
#Hilang HUJAN!.

JKT48 - Gomenne, Summer
Kata maaf mengkin belum sepenuhnya diterima kepada yang dimaafin. Ia ingin sepenuhnya menerimanya hanya dengan …. 
Sayang yang terlalu dalam …
#Maafkan Summer (Gomen Ne, Summer) - JKT48
#Hahaha, lebay ya? :)

Kau terjerat dalam ilusi. Kakimu ditarik oleh beberapa orang yang tak dikenal. Raihlah tanganku, ulurkan tanganmu! Aku berteriak sekuat mungkin dengan memanggil namamu. Kau pasti perlahan-lahan akan mendengarnya. 

Sekarang, kau ada di pihakku. Pelukan indah menghapus ilusi darimu. Hitam gelap itu terserap oleh cahaya bersinar menerangi diantara kita berdua. Kita selamat.

#Ilusi pemandangan, mimpi?


 
"Bagai air di daun talas … Yang selalu menetap pada pendiriannya dan tidak akan pernah berubah … "
#Nih gambar hasil potret sendiri setelah hujan tadi pagi.
















Para makhluk hidup pasif ingin menanti-nantikan berharap hujan akan mengguyur mereka. Dan akhirnya harapan mereka terkabulkan. Mereka ingin meminum air itu, bermain di tempatnya, dan bergembira di sana. Semoga hujan akan terulang lagi. Amin~









@Yuba48 photo 8BCB69ABB4FD6310A000C4D78A2558D3_zps78b7cccc.png

0 Komentar:

Posting Komentar