Saat kau datang untuk menyapaku, aku bersedih. Kau datang di saat yang tidak tepat, selalu datang disaat aku tidak membutuhkanmu. Rinai hujanmu membuatku ingin menyingkir darimu dan berlari terus menghindar dari segala tetes air mata awanmu yang mulai menangis tersedu-sedu. Saat musim hujan ini, seharusnya kau harus menahan tangisanmu itu yang membawa tarikan seperti gaya tarik bulan kepada laut di bumi dari musim ini untuk mendorongmu melakukannya. Disaat yang tidak tepat juga, mengapa kau membuat dataran rendah ini menjadi dataran lautan? Mengapa kau membuat para manusia telah menyembunyikan aktifitasnya sementara karenamu? Mengapa kau membuat aku, mereka, dan kita menjadi basah kuyup dalam rintik-rintik hujanmu yang bergema di setiap sudut genteng rumah kami? Tapi, disamping itu, kau membuat kami merasa bahagia. Kau membuat hatiku melayang ke luar rumah bersama teman untuk bermain bersama di antara tetesan air matamu. Kini, air matamu berubah menjadi air yang berarti bagi kami.
"Yuk, main. Teman-teman!" Seruku kepada para penjaga rumah untuk segera keluar ke dunia air mata bahagiamu. Mengapa kalian tidak meminumnya? Tidak diperbolehkan ya? Betul saja, air mata tidak boleh diminum seperti spongebob di TV kita. Bayangkan, sudah ada laut kenapa malah minum air mata juga?
I was in love with the whole world and all that lived in its rainy arms.
0 Komentar:
Posting Komentar