 |
sorry, lupa sumbernya. |
Sorry, teman. Udah lama nggak nulis lagi. Sudah lama blog ini diam, sepi, nggak ada teman. Sudah lama teman disini nggak ada yang menjadi pengikut blog ini, atau sudah lama nggak ada yang ngengomentari setiap pos yang ada. Barangkali kata sapaan di awal kalimat menjadi sapaan untuk kalian dan semoga panggilan saya ini sudah didengar kalian, sehingga berminat blogwalking dan menjadikan teman di blog ini maupun saya. Walaupun sebenarnya saya ini cuman orang biasa yang suka blog kalian yang bagus. Terus sebenarnya malas untuk nulis. Mungkin ini yang dimaksud dengan Writterblock. Ya, saya kena writterblock. Yang katanya saya dengar dari blog orang lain atau bisa saya sebut dengan 'teman' itu adalah keengganan orang dalam menjalani aktivitasnya dalam memulai sebuah kalimat, yang terkadang terasa berat untuk melakukannya. Atau karena faktor lain, mungkin karena sibuk ngerjain skripsi yaaa di waktu mereka kuliah (duh, mikir sampai sejauh ini. Padahal masih muda, SMP-an), apalagi deadline mereka yang sangat diberi waktu sesingkat mungkin. Belum lagi ngurusin makan dan istirahat yang cukup membuat kalian yang sudah kuliah merasa capek, pegel, bahkan sampai sakit. Waduh, bahaya tuh! Kalo sudah sampai sakit, gimana ngurusin skipsi yang akan datang?! Bagaimana dengan kebutuhan kalian? Semoga cepat sembuh saja ya! Walaupun saya ini masih berumur 13 tahun-an. Pikiran saya sudah mentok. Waah! hh. :)
Oh, iya. Alasan saya kena pecandu
writterblock ini karena adanya faktor malas sekaligur berat dan laptop pertama yang rusak. Beberapa hari yang lalu sih sempat diservis di tempat penjualan kompeter. Biasanya kan hampir semuanya toko elektornik (termasuk laptop, komputer, HP, dsb.) terdapat pelayanan yang melayani segala macam barang elektornik dalam keadaan rusak (yah, mungkin tidak disebut sebagai 'BIASANYA' karena semua toko elektronik pasti ada pelayanan
servis terhadap barang yang rusak). Maaf, saya tidak ingin menyebutkan nama toko elektronik apa yang kakakku tuju. Kan, bisa jadi demi keamanan privasi (duh. mikirnya sampe mentok). Iya, kakakku yang ngerawat laptop punyanya sendiri dan membawanya ke toko elektronik untuk diperbaiki masalah dan mencari solusi untuk memperbaikinya. Masalah-nya sih kalo kalian pengen tahu, silahkan klik [
disini] tentang post sebelumnya dan bagaimana cara mengatasinya menurut saya.
*kalo tulisan panjang begini, jadinya ribet untuk menyesuaikan kata-kata dan plot sebelumnya. hh*
*mulai bersemangat dan merasa zat writterblock seakan hilang nggak terasa. hh*
Setelah sekian lama ditunggu (mungkin hampir seminggu) laptop itu dikembalikan kepada pemiliknya. Terdapat nota yang ditempelkan di atas dada laptop. Laptop yang rusak itu bermerek Axio. Tapi, ternyata sama adanya. Laptop itu rusak lagi. Kata kakak sih sering mati terus waktu dinyalain berkali-kali. Wah, berarti nih karyawan yang ngebaikin laptop ini. Ada dua pilihan untuk memastikannya: bohong bahwa laptop ini sudah bagus sempurna atau memang nggak tahu cara memperbaiki masalahnya? Nggak mungkin kan setiap karyawan nggak tahu solusinya, karena waktu pendaftaran menjadi karyawan harus sudah tahu segala macam keluhan. Apakah kita harus mengambil pilihan kedua?
Di nota tersebut, terdapat tulisan yang ditulis oleh salah satu karyawan yang menangani. Keluhan dan tindakan tertulis disitu: sering g` ada tampilan. Mungkin itu yang kakak katakan selama dia ada di dalam toko tersebut dan memberikannya kepada karyawan yang menulis di nota tersebut (walaupun saya nggak ikut, yang terpenting bisa membaca situasi dan alur ceritanya bukan?)
Yap. Laptop rusak tetaplah rusak. Walaupun kita sudah membawanya ke toko elektronik tempat kita beli sebelumnya, tetap saja nggak ada gunanya. Uang untuk penggantinya saja sudah diberikan dengan sah sesuai yang tercantum di dalam nota. Berarti perbandingan antara kerusakan laptop dengan uang tidak seimbang. Kita malah rugi setelah apa yang kita dapat tidak ada yang berubah. Eits!, jangan sampai titik dulu. Kata 'berubah' ternyata ada loh yang berubah. Laptop kedua yang sama-sama punya kakakku ini sudah lama internetnya nggak bisa. Masalahnya karena, mungkin yang disebutkan kakakku adalah pada slot tempat kita mencolokkan kabel internet (LAN) itu. Katanya rusak akibat sengatan listrik yang terjadi sudah lama. Tapi, kenapa harus slot-nya? Bukankah kabel internetnya juga sudah rusak dari dulu? Kita sama-sama belum mengetahuinya. Yang jelas, slot kabel internet-nya sudah tidak berguna lagi. Yaaah, walaupun laptop-nya masih jernih, bagus, yang penting bisa dipakai buat main game tanpa internet. Misalnya game DOTA2 offline. hh. Tetap jaya!!!
'Yang berubah' itu ada pada USB LAN yang lalu dibeli kakakku di toko elektronik. Mungkin saja dia membelinya dari toko tempat dia men-serviskan laptop yang rusak sebelumnya. Uang itu dia dapat dari uang yang dikasih banyak dari orang tua kami ketika hendak pergi pulang kampung. Lalu kami berdua ditinggal sendirian untuk jaga rumah (karena ini keinginan kita nggak mau ikut bersama mereka). Yaah, saya nggak ikut karena ada alasan yang dikucilkan kedua orang tua: bau mobilnya pengap! Ya, bau mobilnya pengap karena mobil Terios Daihatsu ini tidak dibawa berpergian kemana-mana, hanya digunakan pada saat membutuhkan dan seperti tadi: Pergi pulang kampung, Tenggarong. USB LAN yang dibelinya berkisar Rp. 80.000,- Dan perjuangan itu membuahkan hasil. Ketika kabel internet di colokkan pada slot USB LAN-nya setelah diinstal program di dalam USB LAN-nya, tiba-tiba. Apa yang terjadi? Sebuah kejutan yang tak terduga, bahwa internetnya BISA!!! Sebuah kemerdekaan yang mekar dengan sempurna telah berhasil kami dapatkan. Kesejahteraan masyarakat timbul dan berdirinya dengan tinggi ke langit bendera merah-putih. Berkibar dan seperti berlayar ke ujung NIRVANA. Yap, mungkin ini sedikit berlebihan. Ketika kami sama-sama lompat sampai kerasukan segila-gilanya. Membanting tulang satu sama lain. Dan ujung-ujungnya, mati (internet-nya). Itu hanya khayalan semata. Itu nggak mungkin terjadi selama kita semua masih punya akal sehat. Aku bersyukur dan nggak sabar ingin main internet. Karena yang punya kakak, yang beli kakak, yang memperbaiki kakak, terpaksa harus menunggu lama sampai dia puas. Apalagi aku sampai ngerengek minta disudahi.
"Udah kah kak?"
Nggak ngejawab. Satu jam kemudian ...
"Udah kah kak?"
Ngangguk. *Maksudnya apa?!* Satu jam kemudian ...
"Udah kah kak? ada yang pengen aku cari nih!" Dengan maksa.
"Belum, ah! Bentar lagi!!!" Mengaung seperti singa.
"....."
Ya. Sepanjang tulisan ini. Inti cerita belum tersapaikan. Ya, sudah, kita sudahi basa-basinya aja ya. Dari tadi kita minta sudahi dari tadi. Tapi kamu nggak mau dengar! Duh (pukul jidat) kalian udah nggak sabar pengen mau ke inti-nya. Ya sudah. Begini. Karena internetnya bisa. Apapun yang kita lakukan di dunia maya pasti bisa semua. Belum lagi dengan layanan Blog. Akan memudahkan kita untuk menyimpan tulisan buatan kita atau copasan tulisan orang lain (yang ini nggak boleh kita lakukan) dengan mudah apalagi kita share ke teman. Tulisan yang bermanfaat akan memudahkan mereka dalam mencari referensi untuk memenuhi kebutuhan mereka. Contohnya saja mereka lagi nyari 'Macam-macam Paragraf' kan ada yang terdiri dari paragraf Induktif, Deduktif, dan Campuran. Maaf, itu saja yang saya tahu ketika saya duduk di bangku kelas lima SD. Dengan setiap tombol keyboard yang berbeda-beda tergantung jenis laptop-nya. Akan memudahkan kita dalam megetik. Sehingga terasa nyaman dan mulus saat menulis dengan cepat. Termasuk saya. hh.
Ouh...! Ketika jari-jari ini mulai menari diatas keyboard. Rasanya kunci-kunci ini mulus sekali, lembut, dan tipis. Serasa ada darah hangat yang mengalir di dalam tubuhmu. Biarkan aku melayang diatas setiap tulisan yang ku ketik. Biarkan aku merabamu, menyentuhmu, dan merasakan kenyamanan di sisimu (duh. mulai mikir yang aneh-aneh nih!) *geleng-geleng kepada dengan cepat*.
0 Komentar:
Posting Komentar