Derelict

Perempuan yang malang itu selalu diganggu oleh sekelompok geng Bully yang suka ngejahili anak-anak. Hingga sampai pada sosok perempuan ini. Hatinya pun tetap padam, karena selalu ada air di dalam hatinya hingga tak ada titik api di dalamnya. Ya, dia si gadis penyabar, seperti sosok Bawang Putih. Putih selembut Tisu. Tisu itu pun ia bungkus ke dalam amarahnya, agar tidak keluar bebas seperti nara pidana yang dipenjara. Lalu, di balik sel penjara itu, terdapat sekumpulan orang yang selalu ingin menggagguinya terus menerus. Seperti geng Bully itu. Lalu, kenapa bisa terbungkus?

Selembar tisu itu tetap membungkus mereka di dalamnya. Air dan tisu menjadi perantara gadis itu untuk menahan amarahnya. Ia ingin seperti air yang selalu cair dan baik. Karena dengan air, ia bisa menyiram tubuhnya ketika amarahnya melonjak keluar. Tapi, ia dapat menahannya. Tak ada api di dalam hatinya. Karena api itu sudah terbungkus oleh tisu yang lembab dibasahi oleh air. Lalu, kenapa yang dibungkus ada dua?


Terus berulang-ulang, hingga pada saatnya, seorang lelaki datang menghampirinya karena kasihan melihat ia terjatuh sekian banyak karena mereka. Lalu, ia ulurkan tangannya itu pada saat gadis itu masih tertunduk malu. Ia tidak mengetahuinya, bahwa selama ini ada seseorang yang memperhatikannya diam-diam. Bahwa selama ini ada seseorang yang peduli terhadap sosok gadis itu. Ia merasa, ada sesuatu yang lembut seperti tisu itu di dahinya. Ia telah tahu, bahwa selembar tisu dari lelaki itu ia berikan kepada gadis itu di tengah-tengah kesedihan. Ia telah menyadari, bahwa tisu yang ia bungkus di dalam hati dan para Bully itu telah terkikis oleh aliran darahnya. Ia mengangkatnya dan merangkulnya agar bisa berjalan. Tangannya yang kuat dengan mudahnya ia angkat sosok gadis mungil yang kasihan jatuh di pinggir halaman sekolah saat lelaki itu hendak meninggalkan lapangan basket. Terkejut lalu dengan cepat membawanya ke UKS karena ada sedikit luka memar di lututnya. Maka dari itu, Lelaki tersebut telah memberikan selembar tisu untuk yang pertama kalinya dan dibungkus kedalam hatinya sebagai tambahan sekaligus untuk membungkus air matanya. Lalu, mengapa dia membungkusnya sampai empat buah?

Lelaki yang perhatian. Dengan senyum tulus. Meskipun hatinya terguncang.
Tisu yang terkikis itu akan bertambah menjadi lima setelah empat. Dan lima itu akan terkikis lagi menjadi dua. Sebenarnya, apa yang ada di salah satu itu? Dan salah satunya lelaki tersebut akan membungkusnya sekali lagi.
gambar dari [sini]
signature [Bayu] photo Untitled_zps70b3a14f.png

0 Komentar:

Posting Komentar