Go To Pendopo; Anti Narkoba, & Maskot Narkoba

Sebelumnya, saya di kelas lagi mengerjakan soal ulangan Fisika. Yah, sedikit susah, tapi semuanya diajari ibu guru kok. Dari bagian pilihan ganda pada beberapa nomor pun enggan saya mengerjakan, pada pake cara! Jadi, pada bagian tersebut yang bagi saya tidak memakai cara saya kerjakan. Selanjutnya bagian isian/ essay. Di bagian essay, semuanya di situ memakai cara. Akhirnya, saya selesai mengerjakan bagian essay nomor 1, 2, dan 3 saja, hanya nomor 4 dan 5 saja saya tidak mengerjakannya, saya agak sedikit lupa dengan berbagai rumus untuk soal tersebut. 

Pasti kalian pada bingung ini ulangan Fisika bab apa? Jawabannya, ulangan tentang Kalor dan Perpindahan Kalor, seperti Konduksi, Konveksi, dan Radiasi? Pancaran. Rumus-rumus penghitungannya sebagian banyak yang saya hafalin. Bagi saya, pelajaran Fisika itu pelajaran kesukaan saya dan Bahasa Indonesia. Di pelajaran itulah, saya sering mendapatkan nilai yang tuntas. Tapi, kalo Fisika palingan 80-an lebih, hehehe... Dan Bahasa Indonesia, kalo latihan dan PR ada yang dapat 80-an lebih, 90-an lebih, dan 100. Kalo ditanya tentang nilai ulangannya saya belum tahu pasti, karena ulangannya dengan praktek, jadi bagi saya agak sedikit susah. Tapi, dengan nilai memuaskan itu, di salah satu yang lainnya, saya juga mendapatkan nilai yang jelek, tapi tidak terlalu banyak nilai jelek itu yang saya peroleh, paling hanya 2 atau 3.

............................................................................................................

Saya masi berpikir pada soal lainnya yang saya lewati dan saya tidak mengerjakannya, masih berpikir keras tuk menyelesaikannya. Eh, tiba-tiba ada ibu guru yang namanya Ibu Ayu memanggil saya. Sebenarnya itu bukan ibu yang menjadi guru di kelas saya, entahlah di bagian guru untuk kelas apa, serasa saya dia mengejar pada kelas 7F. Akhirnya, saya menoleh dan berjalan menghampirinya. Jarak antara meja saya dan ibu sangat dekat, hanya jalan 3 langkah saya kepadanya.

Ternyata, ibu mengundang saya untuk menghadiri acara tentang anti Narkoba. Sebelunya, pada postingan sebelumnya, saya sudah membuat cerita tentang lomba Poster Narkoba itu. Dan sekarang ibu mengajak saya untuk melakukannya lagi. Yap, pastilah saya teman seumuran saya, dia diundang juga.

Tentang percakapannya saya lewati saja pada post ini, entar malah kepanjangan...

Setelah selesai nanya-nanya ke ibu guru tadi, akhirnya saya kembali ke kalas dan melanjutkan tugas ulangan Fisika yang belum terselesaikan. Satu jam kemudian, waktu habis, soal ulangan Fisika dikumpul. Di saat itu, saya masih belum bisa mengerjakan soal yang saya sebutkan tadi. Akhirnya, sebuah soal yang berisi tanda-tanya tak terjawab oleh sebuah huruf angka tuk menyelesaikannya. Bagaikan harta karun yang berisi tanda-tanya dan kunci tuk membukanya tidak ada di genggaman saya. Mungkinkah kunci itu hilang? atau dicuri?

............................................................................................................

Aku bangun di pagi hari. Saya bangun lebih pagi dari pada yang lainnya, saya tidur di kamar, biasanya saya sering tidur di depan TV. Tumbenlah, bisa tidur di kamar. Hahaha... Saya itu kalo bangunnya pagi-pagi pasti jalan-duduk-dan menatap laptop sambil main game. Saya waktu itu main game NinjaKita. 

Sudah waktunya saya mau berangkat ke tujuan, Pendopo. Yap, itu dikarenakan ibu guru tadi yang meminta ke sana harus sebelum jam tujuh. Jadwal aslinya jam 07.30, jadi harus datang lebih dulu supaya bisa ngapa-ngapain di sana.


Setelah sibuk-sibuk berbusana, akhirnya saya memakai baju kaos hijau muda dan celana jen's. Tak lupa saya membawa hape dari rumah lalu menyimpanya di tas dengan isinya berbagai alat tulis, malah juga saya mengeluarannya. Jadi, saya biarkan saja tersimpan selamanya di tas itu. 


Oh iya, jarak antara Pendopo dengan Rumah saya sangat dekat, hanya berjalan saja sudah sampai. Letaknya berada dekat dengan kantor walikota lama, kantor itu dekat dengan rumah saya, saling menempel, tapi dibatasi dengan pembatas semen yang terbuat dari batako, lalu dicat dengan warna abu-abu. Saya enggan untuk berjalan kaki, jadi kakak saya mengantar saya untuk ke tempat tersebut dengan menaiki motornya Jupiter MX warna kuning. Pagi itu, saya nggak masuk sekolah karena kegiatan ini dari guru. Mungkin ibu guru mengijinkan kepada sekolah untuk diijinkan sementara.


Sampai di sana, saya menoleh tak melihat akan tanda-tanda teman saya. Saya hanya melihat kakak-kakak berbaju pramuka tiga orang, dan panitia berbaju hijau berada di pintu masuk. Saya pun bertanya kepada kakak, jadinya kakak saya menyuruh untuk kembali ke rumah. 


Di rumah saya menelepon teman saya, katanya dia sebentar lagi akan sampai.

Habis itu, saya dan kakak pergi lagi ke tujuan, masih tetap belum ada yang datang. Menelepon teman yang barusan saya telepon tadi. Yap, menunggu sebentar dan kakak meninggalkan saya. Hape itu saya simpan di celana aja agar lebih mudah di ambil.

Tiba-tiba teman saya datang bersama ayahnya yang sedang parkir lalu meninggalkannya, saya pun menghampirinya dan bertanya-tanya. Saya bersama dia menunggu di depan gerbang pintu masuk. 

Tak berapa lama kemudian, ibu gurunya udah datang dengan meniki motor. Oke semuanya suda mengumpul dan tinggal masuk ke Pendopo itu. Saya mengisi nama di bagian sekolah SMP secara lengkap dan disebelahnya juga disuruh mengisi formulir, lalu panitia memberikan baju kaos bewarna hijau, makanan, dan botol aqua kecil. Dan selesai, tinggal masuk dan duduk. Setelah duduk, saya menaruh tas dan langsung mengganti bajunya bersama teman saya tadi di toilet. Setelah saya memakainya, ternyata Kebesaran! ukuran bajunya 'L' saya cocoknya memakai baju berukuran 'M' Teman saya juga kebesaran. Jadi, mau tidak mau harus menyisipkan lenga baju itu di kedua lenganku. Saya duduk akan ke depan berderet bersama ibu guru, dan kakak kelas entahlah saya nggak tahu namanya. Beberapa lama kemudian, teman kakak kelas lagi datang terlambat. Dan dibagikannya berupa kertas HVS yang berlembar-lembar berisikan tentang obat-obatan narkoba dan yang lainnya.

Di sini bagian penceramahnya, panjang sekali. Saya hanya duduk terdiam. Pertama ada ibu dokter yang ngebahas tentang obat-obatan narkoba. Ngapain juga saya nulis di sini, palingan saya lupa, hahahaha.... Baru yang terakhir membahas tentang Methylon, yang kasus Raffi Ahmad tuh, dia masuk penjara gara-gara ketahuan makan Obat terlarang. Dari penjelasan dokter mengenai Methylon itu, yang saya ingat sampai sekarang adalah: Obat ini sudah lama ada, cuman belum pernah dikirim ke Indonesia. Mungkin pemirsa baru mengetahuinya tentang Methylon, makanya jangan coba-coba!

Temanku baru nanya sekarang, kalo aku belum ngumpul gambar narkoba itu, hanya dia saja yang sudah mengumpulnya. Aku baru mengingatnya sekarang, yah jadi nggak dikumpul. Shit! 

Nih, gambaran yang saya lupa mengumpulnya...


Terakhir, bapak, ibu dokter, dan ibu yang menjadi penceramah itu memanggil seseorang dari luar pintu masuk.  Dan setelah saya melihatnya, dia adalah seseorang yang dulunya pecandu narkoba! Yap, dulu dia pernah mengomsumsinya, dan masuk penjara. Orangnya berbaju hitam dengan garis-garis putih dan celana jen's warna putih. Habis itu, dia menceritakan pengalamannya tentang masa lalunya pada saat dia terperangkap narkoba di depan banyak orang, rupanya dia agak ragu-ragu tuk mengungkapkannya, mungkin juga dia demam panggung. Betapa sedihnya hidup hidup, kehidupannya seperti tidak ada artinya, keluarganya menjadi kacau-balau karenanya. Akhirnya dia menyadarinya. Baru pertama kalinya saya melihat seseorang yang masa lalunya sebagai pecandu narkoba. Lalu, dia difoto-foto.

Acara penutupan, setelah mengumumkan hadiah lomba gambar maskot narkoba itu, ternyata teman saya juara satu! Saya merasa bangga sama dia dan mendapatkan uang Rp.1.000.000,- serta piala. Habis itu pembukaan kupon doorprise. Kakak kelas yang terlambar tadi sudah lama dia saling menukar kupon yang tergulung bersama dengan sedotan kepada kami. Jadi, saya yang semula nggak beruntung, malah nggak beruntung lagi gara-gara mereka tukar. Temanku yang mendapatkan kupon beruntung, malah ditukar jadi berunutng. Lho, kok malah sama? #Dizzy

Jadi, temanku mengambil hadah doorprise di sudut ruangan itu. Ndak tahu dia dapat apa, kan dibungkus. Kakak kelas memberiku hadia doorprise juga kepadaku. Dia juga mungki mengambilnya, lalu setelah dibuka, yah dapat handuk kecil seperti serbet. Lalu dibagikan sebuah sertifikat untuk semuanya.

Nih, bentuk handuknya... Coklat-coklat

Benda ini dipake buat apa ya? kalo ngelap keringat
entar diliat orang kayak feminin aja.
Kita semua langsung pulang di tempat tinggal yang berbeda. Saya hanya pulang jalan kaki dan meminta pamit  kepada mereka. Karena, pulsa saya hanya sedikit, jadi mau hemat jalan kaki saja, yang boros keringatnya! Nyampe dirumah buka baju dan ganti baju, keringat sekali baju hijau saya yang ditutupi oleh baju biru lagi, hampir seluruhnya, paling banyak di punggung saya

#Bagi pemirsa pasti sudah tahu bentuk bangunan Pendopo bagi masyarakat Bontang. Bagi pemirsa yang belum tahu, mohon maaf atas ketidaknyamanan ini karena foto belum saya potret. Saya lupa lagi...

............................................................................................................

| Senin, 11 Maret 2013 |

Besoknya, waktu hari Senin. Saya diberikan uang yang tersembunyi dalam alplop dari ibu guru tadi. Allhandulillah, saya dapat rezeki lagi. Senang bercampur heran itulah yang sedang saya rasakan tadi di sekolah waktu pembelajaran. Teman-teman pada minta traktiran gara-gara ngeliat amplop itu, hahahaha...~ kayak mata duitan aja tuh teman-teman, ngeliat uang aja belum.

#Happy ending, yang semula sial menjadi senang :)

0 Komentar:

Posting Komentar