Selamat Jalan, Ganteng

"Coba lihat! si 'Ganteng' tergeletak di depan rumah saat supir taksi yang mengantar bapak memundurkan mobilnya, walaupun aku tidak melihatnya, hanya membayangkanna saja. Pagi ini ibu telah bilang ke aku, dia meninggal !!! Padahal masih kecil. Mungkin sebuah firasat buruk yang dipikirkan mamak sebelum ia meninggal, selalu manja pada malam terakhirnya kepada kami. Apakah itu sebuah firasat bahwa ia harus melakukan hal terkhir sebelum ia meninggal? berpikir ketika malam tadi ia terus mengejar dan bermain manja terus bersamaku."
Pagi ini, sempat juga dengar berita kaget dari mamak. Saat mamak lagi ngurusi di dapur, kayak ngerapiin meja makanan setelah sahur, cuci piring, dan lainnya. Adikku, Chelsea bilang ke mamak.

"Maaak! Ganteng masuk ke paret, habis ketabrak mobil sopir taksi yang ngantarin bapak!"
Mamak pun terkejut mendengar perkataan adek, yang katanya 'Ganteng' itu masuk ke selokan, tergeletak tak bernyawa. Hidungnya yang semula putih dingin berubah menjadi kotor berkumal. Ditambah lagi sekujuh tubuhnya hitam karena guling-guling kesakitan. Nggak tahu juga setelah diberitahukan bahwa ia meninggal dan jatuh ke selokan. Saat sopir taksi memundurkan mobilnya untuk mutar karena mau ngantar bapak kerja, sopir merasa ada yang terlindas di bagian belakang mobilnya, akhirnya sopir taksi memajukan mobilnya. Dan ternyata, setelah membuka pintu mobil dan melihat seekor kucing terbaring lemah di selokan setelah ia menghindar dari ban yang hampir mengenai seluruh tubuhnya. Entah apa yang barusan terjadi. Aku hanya tidur sejenak setelah sahur dan tidak tahu apa-apa sama kejadian itu. Setelah mamak lagi menyetrika, baru mamak bilang 'Ganteng' mati di tengah selokan. Sunggu tragis. *Menitikkan air mata*

Sungguh sedih, 'Ganteng' yang sekeluarga sayangi akhirnya meninggal dengan duka cita. Jadi, setelah kepergiannya, ia sudah dikubur di bawah puhon pisang yang teduh agar ia tak basah kehujanan. 'Ganteng', kucing yang masih anak-anak ini biasanya selau dipanggi 'Ganteng' karena kalo dilihat dari mukanya sudah imut, gemes gitu. Dia kucing berkepribadian cuek dan pemarahan, terkadang kalo dia lapar, manjanya sungguh lucu. Suaranya itu naaa, berbada sama kucing pada umumnya. Kucing keturunan sedikit anggora ini telah dilahirkan oleh ibunya 'Kitty' yang sedang dibawa adiknya mamak untuk dikawinin sama kucingnya. Kucingnya kurus, kalo makan pelan-pelan, biar hemat gitulah. Walaupun si 'Ganteng' ini cerewet dan pemarahan ketika dipencet hidungnya sampai puas, tetap aja dibiarin. Biar greget. Gregetan sekali sama kucing yang satu ini. Apalagi kalo dia mau tidur. Antara pipi, mata, sama hidung itu jadi lucu. Gemes lah. Paling gak setiap hari itu selalu dibawa ke dalam rumah, sementara kucing yang lainnya pada diluar semua. Karena kucing ini adalah kucing yang selalu disayangi sama mamak, aku, kakak, sama adek. 'Ganteng' adalah julukannya, nama aslinya 'Chio' dari tiga anak bersaudara sebelum adik yang bernama 'Choi' dan 'Chan' telat dilhirkan.

Kalo mau lihat wujud dari kucing yang lainnya. Silahkan klik [disini]

Pengen tahu wujudnya si 'Ganteng' ini? Berikut gambarnya yang saya punya ketika ia sudah besar. 

Di dapur
Di dapur
Di depan pintu kamar orang tua
Di dapur
Di depan laptop. Tuh bloggku versi lama.






Ketika ia tidur, wallpaper deskop menyesuaikan keadaan, seperti di malam hari. 
Ia telah diabadikan dalam sebuah foto untuk dijadikan kenangan di masa depan. Walaupun hanya seekor kucing yang mungil, ia sangat berharga bagi kami. Selalu menemani aku disaat sepi. Selalu bapak marah kepadaku, "suruh buang semua kucing di dapur itu!" Tapi, aku tidak tega membuangnya begitu saja, harus ada timing untuk melakukannya, kecuali jika salah satu kucingku pergi dan tidak dapat kembali ke rumah. 


Sudah ada dua kucing yang tiada, pertama 'Dolpi' Kucing yang terkena pilek. Ia terbaring kaku di pagi hari beberapa tahun yang lalu. Sebelum ia mati, dia seperti meminta pertolongan dalam hati pada ibuku. Tapi sudah terlambat.

Menangis dalam hati ...
Air mata mengalir dalam darah ...
Membawa kepedihan yang teramat sangat di dalam hati ...
Tidur di dalam kesendirian, tidur di dalam kehangatan ...
Malam telah berakhir ...
Pagi itu, matahari akan bangkit dan menerangimu disitu ...
Menerangi segala kegelapan yang telah berlalu ...

Kucing yang malang ...
Selamat jalan, ganteng...


: Mengingatnya saja sudah menusuk hati.

@BayuID_

0 Komentar:

Posting Komentar