Buku Yang Kusam
Sangat susah menghilangkan rasa sedih ini. Melihat buku tumpukan novel yang selalu dipinjam teman selalu berakhir buruk ketika ia memberinya kepadaku. Noda-noda sudah menempel di sisi lembaran itu bewarna coklat tidak seperti biasanya yang bewarna cream keputihan. Atau bahkan ada yang sampai lembarannya terlepas dari lem yang menempel di satu sisi buku itu. Bagaimana cara kita bisa membersihkannya seperti terlahir kembali? Mengusapnya dengan lembut bagiku belum cukup untuk mengasihaninya. Aku tahu, dia sedang bersedih hati ketika ia ingin seperti terlahir kembali saat membelinya di toko buku faforitku yang kini sudah menjadi berubah dimakan waktu(kutu). Aku ingin dia bersih kembali bahkan garis-garis dari covernya yang tidak terlihat jika tidak diarahkan dari datangnya cahaya. Aku tidak mau ada coret-coretan yang tidak rapi dari orang yang meminjamnya. Aku tidak mau seperti ini. Tolong, rawatlah bukuku selama kau meminjamnya, dan beri kepadaku dalam keadaan utuh bernyawa. Tetapi, kau malah mengembalikannya dalam keadaan kotor mayat. Sungguh mengerikan.
Selalu aku berpikir positif untuk membalikkan keadaanku menjadi tenang. Walaupun rusak dan kotor, yang penting bisa dibaca tulisannya . Tetap tidak hilang ketika aku kembali menatap buku yang aku pegang itu sudah seperti tak bernyawa lagi. Aku tahu, mereka benda mati, sudah lama mati atau bahkan memang mati. Tapi, aku menyangi mereka.
Aku terkejut ketika salah satu temanku yang sebentar saja sudah akrab denganku saat berbicara tentang buku novel yang akan dipinjaminya, lalu dikembalikannya bukuku dalam keadaan bernyawa seperti sedia kala. Ini baru pertama kalinya dia memberikanku seperti itu, dan terlebih lagi, di hari esoknya aku dipinjami salah satu koleksi buku novelnya. Rasanya senang sekali! Selama ini, tidak ada diantara teman yang sudah kupinjami koleksi novelku selain dia yang saling timbal balik meminjam buku. Hampir semua buku novel yang telah kupinjami kepada teman-temanku itu tidak punya buku novel miliknya sendiri saat aku hendak meminjam balik.
Berat rasanya ketika aku ingin memberi mereka buku novel. Aku rasa, hampir bergiliran ketika ada yang iri melihat temannya dipinjamin buku novel dari aku. Aku tidak tahu awal mulanya dulu mereka tahu bahwa aku punya buku novel. Mungkin karena aku membawanya ke sekolah, atau mereka menanyaiku?
P.S: Bagi kalian (teman sekolahku) yang sudah meminjam buku novelku, tolong dikembalikan dalam keadaan sehat, bagaikan bunga yang selalu kita sirami setiap harinya.
Forget-Me-Not,
Aku tidak dapat melupakannya
Walau diberi rasa
Tetap tidak akan hilang
Bahkan sampai luka di hati
Tenggelam di lautan mati
Tolong, siramilah. Berikan butiran pupuk untuk keindahannya!
 |
Pic. from [here]
*Rahasia*
|
@BayuID_
0 Komentar:
Posting Komentar