Terima Kasih, Bay! :)

Jam pelajaran SBK di jam terakhir. Ibu guru membagikan kertas F4 (HVS) ke kami semua, disuruhnya menggambar batik, sedangkan aku dan semuanya nggak bawak pewarna, jadinya mau-nggak-mau pake pensil aja. Soalnya, nggak pernah juga disuruh menggambar. 

Ada sebagian temanku ngerjainnya di luar, melihat itu, aku mengajak teman sebangkuku untuk pergi ke luar juga gambar sama-sama. Kubawa penggaris, kertas tersebut, pensil, dan alas untuk kertasnya biar nggak kotor dan rapi pada saat menggambar. Ku tarik kanan-kiri-atas-bawah dibantu sebuah alat panjang agar terlihat lurus, selesai, aku membuat bingkai gambarnya. Habis selesai, tiba-tiba ada kumpulan OSIS datang ke ruang TU, bertepatan semua temanku di tempat itu, jadinya nggak papa, nggak dimarahi juga kok.

Selesai OSISnya, dan bubar. Semua temanku masuk ke kelas kembali tanpa membawa alat tulisnya, dan kertas, serta alasnya. Karena, nanti kembali ke situ. Sementara aku, masuk aja ke kelas bersama teman sebangkuku yang ku ajak tadi dan nggak kembali lagi ke situ.

Belum aku duduk, eh, ada pengumuman dari ketua kelas. 

"Hmmm, kan di kota Jakarta sedang banjir, dan sekolah kita ini mau mengadakan sebuah kegiatan, dan disuruh mengemis untuk disumbangkan ke Jakarta uangnya. Dan itu dibatalkan, jadinya disuruh hari Jum'at, Sabtu, Senin menyumbang sejumlah uang sesuka kalian mau berapa. Nyumbangnya setiap pagi hari."

Ketua kelasnya eksis pada saat memberika pengumuman, dengan santai. Dia mengumumkannya di depan kelas sambil berdiri.

Oke, akan kulaksanakan kegiatan ini demi kota Jakarta, ku bawak uang setiap harinya untuk disumbangkan, yang sekarang mengalami darurat kebanjiran. Sudah banyak diberitakan lewat tayangan TV. Dan sekolah kami, SMPN 03 Bontang Selatan akan membantu pak Jokowi yang sedang berfikir keras untuk menghadapi bencana ini. Kami peduli, kami simpati, kami empati, kami INGIN MEMBANTU!

............................................................................................................

Ku beri kotak-kotak dalam setiap kotak dengan panjang 5 cm dan lebar 5 cm, dan pada saat kotak terakhir, ukuran panjang dan lebarnya berbeda, sengaja aku biarkan, dan nggak ku atur lagi sampai 5 cm (Iya, soalnya kertas HVS-nya persegi panjang, jadi pada kotak terakhir, malah panjang dan lebarnya berbeda dari kotak-kotak sebelumnya).

Ku berfikir, buat apa yah? Ku berpikir membuat gambar bintang seperti backgorund blog ini. Jadinya aku buat. Eh, belum jadi dan masih 3 kotak sudah mau dihapus. Aku nggak punya penghapus, jadinya aku pinjam penghapus temanku.

Ku pikir-pikir lagi, dan ide sempurna, aku membuat gambar yang ada kue, minuman, strawberry kecil, anggur kecil, dan bunga kecil, serta tulisan bagian atas "Yummy". Hahaha, daripada nggak dapat ide, meningan buat gambar gini, malahan bagus loh, warna-warni.

Warna-warninya nggak ada (maksudnya spidol) dan harus dikerjakan di rumah untuk mewarnainya serta menyelesaikan gambaran itu.

Masih 2 kotak-kotak. Tiba-tiba, pada saat temanku mau masuk yang ketua kelas tadi, ada temanku mau keluar, pada saat bersamaan di dekat pintu. *Plak* dia kesandung dan jatuh ke lantai. Sementara temanku yang menyandung dia hanya cengengesan dan pergi begitu saja. Mungkin bingung, apa yang harus ia lakukan agar dia tidak menagis.

Sesuatu telah terjadi, yang membuat ia menjadi sedih...

Dia menangis, tetapi tidak tesedu-sedu. Ia menagis secara ketawa, dia bersudah payah untuk menghilangkan rasa sakit pada kakinya itu. Aku melihatnya, dan ia menangis, muka merah, hidung merah, dan ditutupi dengan kedua tanganya. Menyembunyikan tetesan air mata yang mengalir terus tanpa henti.

Dia memanja, tapi nggak papa dia kan perempuan, ya wajar lah... Aku pergi meninggalkannya entah apa yang harus ku lakukan untuk meredakan tangis sambil ketawa itu.

Terus ia berjalan ke tempat duduknya, serta para teman-temanku berusaha membahagiakannya untuk meredakan tangisnya itu. Ia memanja. Dan air matanya berhenti mengalir, tetapi muka dan hidungnya masih memerah, dan kedua tangannya masih menutup mukanya.

Sementara aku hanya diam, tak membuat lelucon untuk membuat ia bahagia. Memang, aku ini cowoknya pendiam, bisa disebut 'Cowok Ideal' lebih tepatnya.

Kasihan dia, seperti perempuan yang selalu sendiri dan tidak mendapatkan teman. Ia selalu manahan rasa sakitnya, jika ia melihat orang yang bergandengan sesama temannya selalu. Akhirnya, rasa sakit itu jebol, sehingga derasnya air mata keluar dari air matanya yang bening sambil tersedu-sedu. Tapi, sebaliknya, dia punya banyak teman, dia selalu ceria bersama temannya. Dan selalu eksis di sekolah. 

Air matanya lanjut mengalir mengenai pipinya, sehingga mukanya menjadi basah. Kedua tangannya masih menempel di mukanya, sambil mengusap pipinya yang basah.

Ia mau ke kursinya lagi. Seketika, di kepalaku terlintas sebuah ide. Aku langsung mengambil sehelai Tissue dari tasku. Kuberikan tissue yang lembut itu padanya.

Dari belakang, aku memanggilnya. Ia menoleh, ku berikan tissue ini kepadanya. Untuk mengusap air matanya.

Kuberikan Tissue Ini Kepadamu... Untuk mengusap air matamu... 

"Ini untuk mu." 

Sementra ia tak mengucap satupun kata, ia langsung menerima, dan mengambil tissue dari aku.

Tiba-tiba. Semua temanku yang ada di kelas, memberikan sebuah kata yang membuat aku tersipu. Ternyata tidak, aku tidak tersipu, aku hanya biasa-biasa saja.

"Ciiiiiiieeeeeee...! Baayuuu" Semua temanku berteriak.
"Nggak kok, aku hanya ngasih tissue aja!" Jawabku dengan alasan.

............................................................................................................

Jam bel bertanda akan pulang berbunyi. Aku menggendong tas, ku taruh tangan guru ke atas kepalaku, mengucapkan salam padanya. Di luar, ku ambil sepatuku yang ada di rak sepatu, aku memasangnya, dan berjalan. 

Teman perempuanku tadi yang menjadi ketua kelas pun mengucapkan tanda terima kasih kepadaku.

"Makasih bay, tissuenya." Ia mengucapkan dengan nada kecil. Mungkin ia malu berterima kasih.
"Iya, sama-sama" Jawabku.

Kami berjalan tak bersama.

............................................................................................................

Aku menunggu jemputan. Dan, teman yang menjadi ketua kelas tadi, mengucapkan terima kasih lagi...
Dia berjalan bersama lelaki kesukaan dia, dan ditambah dengan temannya, laki-laki.

"Bayuuu!, makasih ya, tissuenya!" Ia ceria, muka dan hidungnya tidak lagi memerah, dan air matanya pun hilang dengan tissueku itu. Tissue itu menyerap air matanya dengan seketika. Sehingga ia kembali ceria seperti sedia kala.
"Iyaaa!" Jawabku singkat.

Lalu, ada lagi temanku yang bilang kepadaku, dan aku masih menunggu jemputan ibuku.

"Bayu!, ada salam dari... (Teman kelas lain yang bersama dia). Katanya kamu ganteng" Jawabnya dari teman yang sedang berjalan bersamanya. Ditunjuknya kepada teman sebelahnya, dan dia yang salam kepadaku. Lalu, lewat temannya yang bilang kepadaku tadi.

Aku tersenyum...

"Bilang makasih dong!" Suruhnya kepadaku.
"Ya, makasih yah!" Jawabku dengan suara lantang.

Temanku dan sebelahnya ketawa. Entah, apa yang membuat mereka tertawa. Yang jelas aku hanya mengucap kata-kata terima kasih kepada teman sebelahnya itu.

............................................................................................................

Dia sudah pergi. Sementara aku lagi duduk dibawah pohon. Lalu, kubuka tasku, ku temukan Handphone dan aku memakainya untuk SMS kepada ibuku.

Ibuku datang menjemputku (kaya di hari kiamat aja :) ...

Miku (temanku): Thank's Bayu *Senyuman indah*
Bayu:  Ehmm... Sama-sama ^///^
Pic. from [here]

0 Komentar:

Posting Komentar